TURKI – Sekitar 90 kilometer dari tenggara Istanbul, Turki, berdiri Kota Iznik, sebuah kota bersejarah yang menjadi saksi atas jatuh-bangunnya peradaban manusia.
Mulai dari dipimpin para pengikut Alexander Agung, menjadi pusat urbanisasi pada masa Kekaisaran Romawi, mengalami bencana, invasi, peralihan ke perindustrian, dan sebagainya–kota ini masih tetap berdiri dan kini siap membagikan ceritanya.
Rencana itu diwujudkan lewat Museum Arkeologi Iznik yang baru dibuka tahun ini setelah menjalani pembangunan sejak 2020 lalu.
Museum itu menawarkan berbagai koleksi bersejarah yang datang dari periode paling lama lima ribu tahun yang lalu.
“Museum baru ini berisi aset budaya bergerak yang cukup signifikan,” tutur mantan direktur museum dan arkeolog Taylan Sevil kepada Ihlas News Agency.
“Ada artefak dari banyak peradaban dari zaman prasejarah hingga saat ini,” sambungnya.
Dilansir dari Daily Sabah, di antara koleksi mengagumkan milik museum, terdapat permainan papan marmer dari zaman Romawi dan sarkofagus pahlawan Yunani Achilles dengan ukiran yang spektakuler.
Ada juga sarkofagus Antigonos I dan keluarga bangsawan lainnya, yang menampilkan ukiran yang mempesona.
Salah satu yang cukup menarik perhatian adalah ukiran di sarkofagus Antigonos I yang, setelah diteliti, merupakan sebuah ‘surat cinta’ yang memilukan hati.
Surat berusia 2.500 tahun itu telah diterjemahkan oleh ahli arkeolog dan rupanya berisi pengungkapan rasa sedih atas kematian sang jenderal.
“Aku, Arete yang sedih, menangis dengan segenap jiwa dan raga dari makam Antigonos. Aku menarik rambutku dari kesedihan dan mengungkapkan diriku dengan menangis. Nasib sial ini, kematian, telah menangkapku alih-alih membebaskan pria berharga ini,” demikian bunyi isi surat tersebut.
Dilaporkan oleh IFLScience, surat pendek itu mencuri perhatian banyak orang dari seluruh dunia dan kini menjadi salah satu pemberhentian yang menarik di museum, yang diharapkan dapat menjadi salah satu yang terpenting di dunia.
“Museum mengisi celah besar di sini,” kata Sevil. “Itu [akan mengundang] orang untuk menyaksikan peradaban dunia.”
Antigonos I sendiri adalah seorang jenderal Macedonia yang mendirikan dinasti Antigonids di Macedonia pada masa 306–168 SM di bawah Alexander Agung.
Mengutip detik Sulsel, ia menjadi raja pada tahun 306 SM. Sosoknya dikenal sebagai seorang penguasa yang cerdik dan bisa menjalin relasi dengan Athena dan negara-kota Yunani lainnya.
Tidak hanya itu, Antigonos juga disebut seorang ahli strategi dan pemimpin tempur yang luar biasa.