ISRAEL – Maskapai penerbangan Israel mulai buka penerbangan komersial dari Israel ke Maroko pekan lalu. Hubungan kerja sama ini terjadi sejak kedua negara sepakat menormalisasi kerja sama mereka di tahun 2020 lalu.
Seperti dilansir dalam Middle East Eye, Juru bicara IsrAir Tali Leibovitz mengatakan kepada AFP bahwa setidaknya 100 penumpang meninggalkan Tel Aviv tiga pekan lalu menuju Marrakesh. Dalam perjalannya, Israel diketahui berencana menambah dua hingga tiga penerbangan per minggu ke Marrakesh dan Kasablanca.
Selain itu, disaat yang bersamaan maskapai El Al juga memulai layanannya ke Marrakesh pada hari Minggu dan merencanakan lima penerbangan per minggu ke kota dan Kasablanca.
Dalam acara peluncuran tersebut, hadir juga utusan Maroko, Abderrahim Beyyoudh yang mengirim penerbangan El Al. Menteri Pariwisata Israel Yoel Razvozov dalam kesempatan yang sama mengatakan bahwa layanan penerbangan ini akan meningkatkan hubungan perdagangan dan kerja sama ekonomi pariwisata antara kedua negara
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid mengatakan dia akan mengunjungi Maroko setelah penerbangan perdana dimulai. Perlu diketahui bahwa Maroko adalah salah satu dari empat negara di Timur Tengah dan Afrika Utara yang melakukan normalisasi hubungan dengan Israel pada tahun 2020 lalu. Negara lainnya adalah Bahrain, Sudan, dan Uni Emirat Arab.
Keputusan Maroko yang diambil di Rabat untuk menormalkan hubungan dengan Israel terjadi setelah presiden Amerika Serikat saat itu Donald Trump mengakui kedaulatan Maroko atas Sahara Barat, sebuah teritori yang disengketakan di bagian barat laut Afrika yang belum merdeka dan bekas koloni Spanyol yang disengketakan dan terpecah.
Maroko adalah rumah bagi komunitas Yahudi terbesar di Afrika Utara dengan 700.000 orang Yahudi asal Maroko yang tinggal di Israel. Sebelum normalisasi hubungan, Maroko memiliki kantor penghubung di Tel Aviv, tetapi hubungan berakhir setelah pecahnya Perang Intifada Kedua antara Hamas dan Israel pada tahun 2000-2005.
