DUBAI – Terhitung sejak Minggu (11/7) besok, Emirates tidak lagi melayani penerbangan dari Indonesia dan Afghanistan. Larangan untuk berkunjung juga ditetapkan oleh pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) kepada warganya karena pandemi corona yang jumlahnya terus meningkat dalam beberapa pekan terakhir ini.
“Penumpang transit dari Indonesia dan Afghanistan juga akan dilarang memasuki UEA, namun penerbangan transit yang bepergian ke UEA dan menuju negara-negara ini dibebaskan dari penangguhan,” kata Gulf News, Sabtu (10/7).
Meski demikian, pemerintah UEA tetap memberi kesempatan bagi warganya yang ingin kembali ke negaranya dengan menetapkan beberapa aturan, diantaranya:
1. Warga negara UEA dan kerabat tingkat pertama
2. Pemegang tempat tinggal emas atau perak
3. Misi diplomatik oleh UEA dan tiga negara (termasuk administrator yang bekerja di kedutaan)
4. Delegasi resmi dan pengusaha dengan persetujuan sebelumnya
5. Pekerjaan penting (terbatas pada kategori tertentu)
Kategori yang dikecualikan ini harus mengikuti pedoman pencegahan tertentu yang meliputi:
1. Karantina 10 hari
2. Tes PCR di bandara, dan pada hari ke-4 dan ke-8 memasuki negara itu
3. Tes PCR dibatasi hingga 48 jam, bukan lagi 72 jam, dan semua tes harus dilakukan oleh laboratorium
terakreditasi yang mengeluarkan hasil dengan kode QR.
4. Seperti diketahui, Indonesia sedang memasuki gelombang kedua pandemi Covid-19 dengan total akumulasi kasus
mencapai 2.491.006 kasus.
Dengan kasus sebanyak ini, Worldometer menempatkan Indonesia pada posisi 16 sebagai negara dengan kasus Corona tertinggi di dunia.