22.4 C
Indonesia

Israel Sebut Hancurnya Rumah Sakit Al-Shifa Berkat Operasi Yang Sukses

Must read

PALESTINA – Israel menarik diri dari kompleks Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza, Palestina, setelah menyerang fasilitas tersebut selama dua pekan.

Diberitakan Al Jazeera, ratusan orang mendatangi kompleks tersebut setelah militer Israel mundur pada Senin (1/4) pagi. Mereka melaporkan menemukan mayat berserakan di dalam dan di luar rumah sakit.

Mohammed Mahdi, salah satu yang mendatangi kompleks itu, yang merupakan rumah sakit terbesar di Gaza, menggambarkan pemandangan “kehancuran total”.

Baca Juga:

Ia mengatakan beberapa bangunan terbakar dan menghitung ada enam mayat di daerah tersebut, termasuk dua di halaman rumah sakit.

Sementara itu, melansir The Guardian, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyebut operasi yang dilakukan di Rumah Sakit Al-Shifa adalah salah satu yang “tersukses” selama konflik berlangsung.

Mereka mengklaim telah membunuh 200 militan, termasuk sejumlah agen senior, dan menyebut fasilitas itu menampung para pejuang Hamas.

Hamas sendiri membantah menggunakan fasilitas itu untuk tujuan militer dan menuduh Israel telah melakukan kejahatan perang.

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Minggu (31/3) malam menulis di X bahwa setidaknya 21 orang tewas selama operasi militer tersebut.

Lebih dari 100 pasien, katanya, masih tersisa di kompleks tersebut dengan setidaknya 28 orang di antara berada dalam kondisi kritis.

“Di antara pasien tersebut terdapat empat anak-anak, yang tidak memiliki peralatan perawatan yang diperlukan – tidak ada popok, kantong urin, air untuk membersihkan luka,” tulis Ghebreyesus.

“Banyak yang mengalami luka infeksi dan mengalami dehidrasi. Sejak kemarin hanya tersisa satu botol air untuk setiap 15 orang,” sambungnya.

Foto dan video yang beredar menunjukkan kehancuran Rumah Sakit Al-Shifa yang mengerikan, dengan sebagiannya runtuh dan sebagian lainnya menampilkan sisa-sisa bangunan yang terbakar atau diledakkan.

Para kritikus menuduh tentara Israel secara ceroboh membahayakan warga sipil dan menghancurkan sektor kesehatan yang sudah kewalahan menghadapi korban luka akibat perang.

Dalam pernyataannya, IDF mengatakan pasukannya “melakukan aktivitas operasional yang tepat” di Rumah Sakit Al-Shifa, menangkap sekitar 500 orang dan “menyingkirkan ratusan teroris”.

IDF mengatakan operasi tersebut didasarkan pada “intelijen yang tepat” dan mengatakan pasukannya “menemukan sejumlah besar senjata, dokumen intelijen di seluruh rumah sakit, menghadapi teroris dalam pertempuran jarak dekat dan terlibat dalam pertempuran sambil menghindari bahaya terhadap staf medis dan pasien”.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru