23.7 C
Indonesia

Ikut Gernas Tanam Padi, Tanah Laut Targetkan 5.732 Hektar

Must read

TANAH LAUT – Dalam rangka meredam dampak El Nino, Kementerian Pertanian (Kementan) mencanangkan program Gerakan Nasional (Gernas) tanam padi 500 ribu hektar. Salah satunya berada di Kabupaten Tanah Laut yang menargetkan tanam sebesar 5.732 hektar.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, penanaman padi dilakukan pada bulan Agustus dan diprediksi bisa mulai panen pada November 2023 yang akan datang.

“500.000 ribu hektare itu kita bisa menjaga ketersedian 1,5 juta ton beras,” kata Mentan SYL, Rabu (13/9).

Baca Juga:

Dijelaskannya, Kementan telah menyiapkan 6 wilayah utama sebagai pelaksanaan program gernas. Yakni di Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Sulawesi lainya. Kemudian terdapat 4 provinsi pendukung yaitu Lampung, Banten, Kalimantan Selatan dan NTB.

“Kita percepat tanam, kalau Agustus kita tanam harapanya Novermber sudah bisa panen dengan pengawalan super ketat antar lini dari daerah ke pusat,” jelasnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Ali Jamil menerangkan, berdasarkan data dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan, bahwa Tahun 2023 telah dipenuhi melalui tanam ASEP (April-September) sebesar 3.030 Hektar.

“Sisa target yang harus dipenuhi untuk pertanaman saat ini OKMAR (Oktober-Maret) adalah sebesar 2.702 hektar,” sebut Ali Jamil.

Dia melanjutkan, setelah panen musim tanam 1 (MT1), beberapa wilayah di Kabupaten Tanah Laut belum mulai melakukan pertanaman lagi. Hal ini dikarenakan kendala ketersediaan air yang mengering. 

“Seperti yang terjadi Desa Telaga, Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut ini. Tapi sudah dilakukan langkah mitigasi berupa pembuatan Sumur Tanah Dalam/Submersible,” ungkap Ali Jamil.

Sementara, Ketua Kelompok Tani Makmur, Basuki Rahmat mengatakan, Sumur Tanah Dalam dibutuhkan untuk mencukupi kebutuhan irigasi di musim kemarau apabila sumber air di bagian hulu berkurang, serta jika ada bencana kekeringan seperti saat ini. 

“Sehingga diharapkan dengan adanya bantuan Sumur Tanah Dalam/Submersible tersebut dapat dilakukan tanam kembali dengan potensi luasan lebih dari 20 hektar,” ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, di Kabupaten Tanah Laut direncanakan akan dilakukan tanam perdana pada Minggu Pertama bulan September, seluas 20 hektar di Desa Sambangan, Kecamatan Bati-Bati, Kabupaten Tanah Laut. 

Lokasi tersebut merupakan daerah rawa lebak dalam yang berdekatan dengan aliran Sungai Maluka, sehingga justru pada saat musim kemarau atau kekeringan seperti sekarang maka lahan rawa bisa dioptimalkan untuk tanam.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru