JAKARTA – Peristiwa menyedihkan yang menimpa dua orang wanita hamil membimbing sekelompok ilmuwan kepada penemuan golongan darah yang langka, yaitu golongan darah Er.
Kedua wanita tersebut dikabarkan kehilangan bayi mereka saat masih di dalam kandungan.
Hasil pemeriksaan dokter kemudian menunjukkan ada komplikasi di dalam darah keduanya.
Ilmuwan dari University of Bristol dan NHS Blood & Transplant (NHSBT) pun melakukan penelitian lebih lanjut.
Dari penelitian tersebut, terungkap bahwa kedua wanita hamil tersebut memiliki golongan darah Er.
Kondisi tersebut memunculkan dugaan bahwa darah bayi keduanya tidak cocok dengan darah mereka sendiri.
Jika benar demikian, ada kemungkinan sistem kekebalan keduanya menciptakan antibodi terhadap darah bayi, yang kemudian terbawa melalui plasenta dan membahayakan eksistensi makhluk mungil tersebut.
Golongan darah Er tercatat sebagai golongan darah ke-44 yang dideskripsikan.
Golongan darah ini memiliki lima versi antigen Er berdasarkan variasi genetik dalam protein Piezo1, yaitu protein yang ditemukan pada permukaan sel darah merah.
Antibodi yang cocok dengan antigen Er dapat menempel padanya dan mengirim tanda pada sistem kekebalan untuk menyerang sel yang tidak cocok.
Ditemukannya golongan darah baru ini sudah tentu menjadi tambahan pengetahuan bagi dunia medis.
Menurut para ilmuwan yang berpartisipasi dalam penelitian ini, apa yang mereka ungkap dapat membantu menyelamatkan nyawa dalam kasus ketidakcocokan darah yang berbahaya, yang dapat dikaitkan dengan kelompok Er.
Selain itu, ini juga bisa membuat para dokter dapat mengidentifikasi kecocokan darah dan menangkap tanda-tanda ketidakcocokan darah lebih awal selama kehamilan.
