21.4 C
Indonesia

Dirjen PSP Ali Jamil: Ini Beda Sawah dan Ladang

Must read

JAKARTA – Indonesia memiliki begitu banyak lahan yang dapat mendukung kegiatan pertanian sejak dahulu kala.

Tidak hanya lahannya yang banyak, kualitas tanahnya yang beragam serta iklimnya yang dapat diandalkan juga menjadikan negara kita kaya akan hasil bumi tumbuhan.

Melansir laman resmi Kementerian Pertanian, ada setidaknya enam sistem pertanian yang berkembang di Indonesia guna mengoptimalkan manfaat lahan yang ada.

Dari keenam sistem tersebut, dua di antaranya adalah sistem ladang dan sistem sawah–dua yang mungkin kerap dianggap sama oleh banyak orang.

Sistem ladang, menurut laman tersebut, adalah sistem pertanian yang paling minim menggunakan teknologi dan alat.

Hal itu disebabkan oleh sistem cocok tanamnya yang berpindah-pindah dan biasanya penyediaan lahan dengan menebang dan membakar lahan hutan.

Sementara itu, sistem sawah memiliki tingkat pengolahan dan kestabilan yang menjadi keunggulan tersendiri, yakni berwujud sistem pengairan dan drainase yang baik.

Perbedaan ladang dan sawah juga dijelaskan oleh Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Dirjen PSP) Kementerian Pertanian Ali Jamil lewat akun Instagram-nya, @dirjenpsp, belum lama ini.

“Meskipun mungkin terdengar sama di mata orang awam, namun sebenarnya ladang dan sawah adalah dua hal yang berbeda,” tulis Ali Jamil.

Ladang, menurut unggahannya, adalah lahan yang kering, diairi secara berkala, ditemukan di daerah dengan topografi yang curam seperti daerah pegunungan, dan biasa ditanami dengan tumbuhan (seperti jagung, tebu, dan lain-lain).

Sementara itu, sawah diartikan sebagai lahan yang basah, diairi secara terus menerus, ditemukan di daerah yang landai, dan biasa ditanami padi.

Nah, sudah tidak bingung lagi kan apa bedanya ladang dan sawah?

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Artikel Baru