24.7 C
Indonesia

Dipenjara, Mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan Dikhawatirkan Terancam

Must read

PAKISTAN – Partai mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan mengatakan prihatin dengan keselamatan dan keamanannya di penjara, mengatakan bahwa “nyawanya terancam”.

Khan ditangkap dan dikirim ke penjara selama tiga tahun menyusul vonisnya dalam kasus korupsi oleh pengadilan di ibu kota Islamabad pada Sabtu.

Kepada Al Jazeera, Shah Mehmood Qureshi selaku Wakil Ketua Partai Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) Khan mengatakan bahwa mantan perdana menteri tersebut tidak diizinkan untuk bertemu dengan pengacaranya selama dua hari terakhir.

Baca Juga:

Ia mengatakan kepemimpinan partai “sangat prihatin” akan kesejahteraan pria berusia 70 tahun itu.

“Prioritas kami adalah keselamatan dan keamanan Khan,” kata Qureshi, yang juga mantan Menteri Luar Negeri Pakistan.

“Kami memiliki alasan untuk meyakini bahwa nyawanya terancam dan saya mendesak pengadilan tinggi negara untuk memperhatikan dan kami berharap keadilan akan ditegakkan,” tambahnya.

Qureshi mengatakan, penjara di Provinsi Punjab tempat Khan dipenjara tidak memiliki fasilitas memadai yang harus diberikan kepadanya karena perawakannya sebagai mantan perdana menteri.

“Khan belum diberikan haknya sebagai tahanan. Kami menghadapi tantangan dalam mendapatkan akses kepadanya. Kami tidak tahu makanan apa yang diberikan kepadanya, kami tidak tahu bagaimana ia dirawat di sana,” katanya.

“Perintah pengadilan adalah untuk memindahkannya ke Penjara Adiala tetapi ia malah dibawa ke Penjara Attock, dan tidak ada yang menjelaskan kepada kami mengapa demikian,” katanya, mengacu pada dua penjara di Provinsi Punjab.

Attock terletak 100 km di utara Kota Garnisun Rawalpindi di Punjab. Pihak berwenang Pakistan sejauh ini belum memberikan klarifikasi apa pun atas perubahan di penjara tersebut.

Khan dijatuhi hukuman penjara karena membuat pernyataan palsu kepada Komisi Pemilihan Pakistan tentang hadiah yang ia terima dari pemerintah dan pejabat asing ketika menjabat sebagai perdana menteri.

Pengakuan itu berarti Khan tidak akan dapat ikut serta dalam pemilihan umum apa pun di negara itu selama lima tahun ke depan.

Dengan kata lain, hal itu pun membuatnya tidak dapat mencalonkan diri dalam pemilihan umum yang diharapkan terlaksana pada November mendatang.

Khan adalah Perdana Menteri Pakistan dari 2018 dan 2022 sebelum ia kehilangan suara kepercayaan di parlemen dan dicopot kemudian.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru