BELANDA – Putri Mahkota Belanda Catharina-Amalia terungkap telah tinggal lebih dari setahun di Spanyol demi menghindari ancaman terkait keselamatannya.
Melansir Daily Mail, putri berusia 20 tahun itu terpaksa meninggalkan rencananya untuk menjalani kehidupan perkuliahan hanya beberapa pekan setelah ia mulai berkuliah di Amsterdam University pada Oktober 2022.
Pewaris takhta Belanda itu sebelumnya tertangkap kamera tengah tersenyum saat berkuliah. Ia juga dikabarkan berencana untuk tinggal di tempat tinggal mahasiswa.
Akan tetapi, kedua orang tuanya kemudian mengatakan bahwa anak mereka terpaksa kembali ke istana yang memiliki pengawasan ketat di Den Haag menyusul ancaman penculikan.
Laporan dari penyiaran publik Belanda NOS pada pekan ini mengungkap bahwa, berdasarkan sumber kerajaan, Amalia pada akhirnya bebas dari penjagaan Den Haag dan telah berkuliah di Madrid selama lebih dari satu tahun.
Sulung dari tiga bersaudara sekaligus orang yang berada di urutan pertama menuju takhta, ia dilaporkan dapat berbicara bahasa Spanyol dengan lancar berkat ibunya yang lahir di Argentina.
Para pejabat tidak mau mengonfirmasi rincian keberangkatan awal Amalia dari studinya di Amsterdam, namun langkah ini dilakukan beberapa minggu setelah laporan bahwa Amalia dan Perdana Menteri Mark Rutte disebutkan dalam komunikasi oleh kelompok kejahatan terorganisir – yang menimbulkan kekhawatiran akan penculikan.
“Saya sangat kasihan padanya dan saya jelas sangat prihatin tentang hal itu,” kata Rutte pada saat itu.
Ia menambahkan bahwa pihak berwenang Belanda melakukan segalanya untuk memastikan bahwa sang putri aman.
“Ia tidak bisa tinggal di Amsterdam dan ia tidak bisa pergi ke luar (istana)… Ini memiliki konsekuensi yang sangat besar dalam hidupnya. Baginya, tidak ada kehidupan pelajar seperti yang dialami orang lain,” kata Ratu Maxima yang emosional saat itu.
Amalia sendiri mengatakan kepada wartawan saat tur keluarga kerajaan di Karibia awal tahun lalu bahwa ia merindukan “kehidupan normal sebagai mahasiswa”, karena berharap dapat menikmatinya seperti teman-temannya.
“Sayangnya kenyataannya berbeda,” katanya.
Ayahnya, Raja Willem-Alexander, mengatakan dalam podcast Through the Eyes of the King bahwa situasi tersebut “memiliki dampak yang sangat keras” pada putri dan keluarganya.
“Ketidakpastian, kurangnya kebebasan, itu bukanlah cara yang Anda inginkan untuk membesarkan anak-anak Anda dan apa yang ingin Anda wariskan kepada anak-anak Anda,” katanya.
NOS pekan ini mengatakan ancaman terhadap Amalia belum sepenuhnya hilang, namun ia dapat kembali dari Madrid untuk tinggal dan belajar di Belanda lagi karena ‘tindakan’ yang tidak disebutkan.
Tidak jelas keadaan apa yang telah berubah sehingga sang putri dapat kembali dengan selamat.
Ia dikabarkan telah tinggal di Amsterdam lagi sejak Februari dan melanjutkan studinya.