NGANJUK – Ada pemandangan unik di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, yang belakangan ini mencuri perhatian publik.
Pemandangan itu berada di halaman rumah di Desa Pelem, Kecamatan Kertosono, sekitar 200 meter di sebelah barat lampu lalu lintas simpang empat Kertosono, Jalan Raya Nganjuk-Surabaya.
Sebuah pesawat sepanjang 30 meter terparkir di sana, di samping sebuah rumah yang berdiri di lahan seluas tiga ribu meter persegi.
Pesawat itu ditempatkan di atas sebuah kolam ikan besar, dengan tiga tiang penyangga kaki rodanya telah dicor ke tengah kolam tersebut.
Penjaga rumah tersebut, Budi Santoso, mengatakan pesawat itu bukan lah replika, melainkan pesawat asli yang sudah tidak bisa terbang.
“Pesawatnya asli, tapi sudah tak bisa terbangun. Hanya untuk pajangan saja. Panjangnya sekitar 30 meteran. Tiga tiang penyangga kaki roda pesawat dicor di tengah kolam ikan,” jelasnya.
Adapun rumah itu adalah properti milik pasangan juragan sawit H. Yusuf dan Hj. Dau yang kini tinggal di Jakarta. Mereka hanya sesekali mengunjungi rumah itu.
Akan tetapi, pesawat di sebelah rumah mereka bukanlah pembelian mereka sendiri, melainkan pemberian anak mereka yang merupakan seorang juragan minyak, H. Gatutkoco.
Keluarga pengusaha tersebut kemudian mendapat julukan ‘sultan’ dari banyak orang.
Dilansir dari detik, Budi menjelaskan bahwa pesawat itu telah berada di sana sejak tahun 2019 lalu, didatangkan saat awal pandemi Covid-19.
Pesawat tersebut, yang ditaksir memiliki harga Rp1 miliar, didatangkan pada dini hari saat kawasan rumah sedang sepi dengan menggunakan tiga truk trailer.
Dua trailer mengangkut badan pesawat yang sebelumnya telah dibagi menjadi dua, sementara trailer lainnya membawa sisa bagian pesawat.
Menurutnya, masyarakat sekitar baru tahu ada pesawat dipajang di sana beberapa hari setelahnya.
Konten-konten para YouTuber yang meliput pesawat tersebut juga menyebarluaskan eksistensinya perlahan-lahan.
Meskipun telah viral, tidak sembarang orang bisa memasuki pesawat itu. Pasalnya, ada privasi keluarga di bagian dalam pesawat yang telah diubah menjadi ruang keluarga.
“Karena privasi keluarga. Isinya di dalam pesawat ruang keluarga, meja, kursi, sofa. Untuk kursi pesawat kapasitas 100-an kursi dicopot ditaruh gudang semua,” kata Budi.
Selain pesawat, ada juga beberapa mobil terparkir di salah satu bangunan khusus di lahan yang sama.
