MAKASSAR – Kawasan Anjungan Pantai Losari, Makassar, pada Rabu (12/7) malam menjadi saksi atas megahnya iring-iringan pementasan budaya dari perwakilan 56 kota di seluruh Indonesia.
Iring-iringan itu tak lain adalah peserta karnaval budaya yang merupakan bagian dari Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) XVI.
Membuka rangkaian karnaval, Ketua Umum APEKSI Bima Arya lewat pidatonya menyampaikan bahwa keseluruhan acara setidaknya menyajikan tiga hal.
Pertama, kesenangan dan kebahagiaan, lewat hiburan, ekspresi seni, dan wisata kuliner yang disuguhkan dengan sangat baik oleh tuan rumah.
Kedua, kesejahteraan, lewat perputaran uang yang jumlahnya sangat besar di dalam kota dengan berdatangannya tamu undangan–yang menurut hitungan resmi mencapai 5.000 orang.
“Dan yang terakhir, mempersatukan. Berbagai warna bersatu malam ini … Seluruh suku berkumpul menggunakan pakaian kebesarannya,” kata Bima yang juga Wali Kota Bogor.
“Malam ini, seluruh wali kota ibarat raja dan sultan. Kita bangga dengan keberagaman suku yang mempersatukan,” lanjutnya.
Sekitar 3.000 orang turut memeriahkan karnaval tersebut, yang juga melibatkan dinas pendidikan dan dinas kebudayaan masing-masing kota.
Iring-iringan Kota Makassar selaku tuan rumah menjadi pembuka karnaval. Termasuk di dalamnya adalah kelompok marching band, kelompok penari mappaempo gau, dan masih banyak lainnya.
Tari mappaempo gau sendiri adalah tarian asli suku Makassar. Tarian ini disebutkan menceritakan sosok perempuan di tanah Makassar yang merupakan kunci dari kenyamanan.
