TURKI – Pemandangan awan di Kota Bursa, Turki, pada Kamis (19/1) lalu mengundang rasa heran sekaligus kagum dari mereka yang menyaksikannya.
Awan berukuran besar yang disebut-sebut menyerupai UFO itu diabadikan oleh warga setempat–yang kemudian membagikannya di media sosial.
Dengan cepat, foto dan klip-klip yang menunjukkan fenomena alam itu menarik perhatian lebih banyak orang, tidak hanya dari penjuru Turki, melainkan juga dari seluruh dunia.
Diberitakan oleh The Guardian, awan yang bentuknya hampir melingkar itu muncul saat matahari terbit dan bertahan setidaknya selama satu jam.
Awan itu terlihat seperti memiliki dua lapisan, dengan lapisan yang di dalam berupa awan yang lebih kecil.
Jarak di antara kedua lapisan itu tampak berwarna hitam, kontras dengan permukaan awan yang tertimpa sinar matahari sehingga berwarna oranye kemerahan.
Banyak yang mengaitkan awan itu dengan kemunculan makhluk dari luar Bumi, seperti alien yang mengendarai UFO, namun tidak sedikit juga yang mengatakan itu adalah fenomena alam biasa.
Nyatanya, awan itu memanglah suatu fenomena alam yang biasa terjadi. Bernama awan lenticular, awan jenis ini umum ditemukan di ketinggian 2.000 hingga 5.000 meter.
Pakar iklim dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Emilya Nurjani dalam unggahan di laman resmi UGM menyebutkan bahwa awan ini sering muncul atau terbentuk di daerah pegunungan, gunung, perbukitan, atau bukit.
Jika awan pada umumnya terbentuk di sisi pegunungan yang berangin atau sisi hadap lereng (windward), Emilya mengatakan awan lenticular terbentuk di sisi bawah angin atau sisi belakang lereng (leeward).
Oleh sebab itu, ketika udara lembab naik ke sisi atas gunung atau bukit, udara akan mengalami pendinginan dan pemadatan sehingga menghasilkan awan.
Akan tetapi, di sisi yang berlawanan dengan angin, udara menurun dan menghangat sehingga terjadi penguapan.
“Dilihat dari permukaan, awan terlihat tidak bergerak saat udara mengalir dan lapisan pembentuk awan terlalu kering sehingga lenticular akan terbentuk satu di atas yang lain,” katanya.
“Bahkan, terkadang hal ini meluas ke lapisan stratosfer dan terlihat seperti UFO,” sambungnya.
Lebih lanjut, Emilya mengatakan kemunculan awan lenticular akan menimbulkan hujan dengan intensitas sedang.
Akan tetapi, di saat yang bersamaan, awan ini berbahaya bagi pesawat yang terbang di sekitarnya.