ARAB SAUDI – Menjelang akhir tahun 2021 kemarin, Arab Saudi dikabarkan menghadapi cuaca ekstrem yang disebabkan oleh musim dingin serta hujan yang terus mengguyur sejumlah kota. Akibatnya, beberapa wilayah mendeteksi suhu yang sangat rendah, yakni hingga minus 1 derajat celcius.
Dilansir dari iNews, Pusat Meteorologi Nasional (NCM) Arab Saudi pada 26 Desember 2021 lalu melaporkan suhu terendah tersebut tercatat di wilayah Al Qurayyat di daerah utara Al Jouf dan Turaif di Wilayah Perbatasan Utara.
Selain keduanya, daerah lain yang juga mencapai suhu dingin yang ekstrem adalah Tabuk dengan 3 derajat celcius dan Hail dengan 5 derajat celcius.
Pada 1 Januari 2022 kemarin, sejumlah video yang menunjukkan turunnya salju di tanah Arab beredar di media sosial.
Salah satunya memperlihatkan beberapa orang yang tengah bergembira di tengah-tengah hujan salju tersebut.
Kantor berita setempat SPA juga membagikan beberapa bukti berupa foto dan video mengenai fenomena ini.
Lokasi turunnya salju adalah Gunung al-Lawz yang juga sudah tertutup salju di setiap sisinya. Lokasi ini masih dekat dengan daerah Tabuk.
Seorang koresponden dari lembaga penyiaran negara milik Arab Saudi, Ekhbariya, muncul di siaran TV untuk melaporkan situasi di kota yang tertutup salju itu.
Menurut dia, banyak orang berbondong-bondong ke wilayah tersebut untuk menikmati salju di Gunung al-Lawz dekat daerah Tabuk.
Sementara itu, Departemen Pertahanan Sipil Arab Saudi mengimbau warga yang mendatangi lokasi untuk tetap waspada.
Pasalnya, cuaca dengan suhu udara yang terlalu rendah dapat menyebabkan jarak pandang menjadi pendek.
Hal ini tentu berbahaya bagi keselamatan. Lembaga ini juga memperkirakan akan adanya hujan lebat dan guntur di Tabuk hingga Senin besok (3/1).
Fenomena ini bukan yang pertama kali terjadi di Arab Saudi. Sebelumnya fenomena hujan salju di Arab juga pernah terjadi dan mengundang diskusi di media sosial.
Sebagian kelompok menyambungkannya dengan teori hari kiamat yang salah satu tandanya adalah salju di tanah Arab.
