24.7 C
Indonesia

Tiga Pemuda Palestina di Vermont Jadi Korban Penembakan, Satu Alami Luka Serius

Must read

VERMONT – Tiga pemuda keturunan Palestina menjadi korban tembak di Kota Burlington, negara bagian Vermont, Amerika Serikat, Sabtu (25/11).

Ketiganya dilaporkan tengah berjalan di Prospect Street pada Sabtu malam, sekitar pukul 18.30 waktu setempat, menuju rumah kerabat ketika seorang pria kulit putih bersenjata menghampiri mereka.

“Tanpa berbicara, ia melepaskan sedikitnya empat peluru dari pistolnya dan diyakini melarikan diri dengan berjalan kaki,” kata polisi setempat, dikutip dari CNN.

Baca Juga:

Serangan tersebut mengenai torso dua di antara ketiganya, sementara satu lainnya terluka di ekstremitas bawah. Mereka kemudian dilarikan ke University of Vermont Medical Center.

Usai penanganan oleh tim medis, dua di antara ketiga korban dinyatakan dalam kondisi stabil, sementara satu lainnya “menderita luka yang jauh lebih serius”.

Dalam pernyataan yang dirilis oleh Institute for Middle East Understanding, ketiganya diidentifikasi sebagai Hisham Awartani, Kinnan Abdalhamid, dan Tahseen Ahmad.

Mereka berusia 20 tahun dan masing-masingnya merupakan mahasiswa Brown University, Haverford College, dan Trinity College.

Penembakan yang menyerang ketiganya ini terjadi lebih dari sebulan setelah seorang bocah Palestina-Amerika di area Chicago, Illinois, meninggal usai ditikam berkali-kali oleh pria yang menyewakan tanahnya untuk keluarganya.

Mengutip CBS News, Dewan Hubungan Amerika-Islam pada awal November mengatakan ada “lonjakan yang belum pernah terjadi sebelumnya” dalam insiden bias anti-Arab dan anti-Muslim yang dilaporkan di Amerika Serikat sejak awal perang Israel-Hamas.

Pelaku ditangkap keesokan harinya

Melansir Al Jazeera, Departemen Kepolisian Burlington mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tersangka penembakan, seorang pria bernama Jason J. Eaton, ditangkap pada Minggu (26/11) pukul 15:38 waktu setempat.

Ia ditangkap oleh para agen dari Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api dan Bahan Peledak yang saat itu tengah melakukan investigasi di lokasi kejadian.

Bukti yang dikumpulkan selama penggeledahan di rumah Eaton, kata polisi, “memberi kemungkinan besar bagi penyelidik dan jaksa untuk percaya bahwa Tuan Eaton yang melakukan penembakan tersebut”.

Pria berusia 48 tahun itu kemudian ditahan dan dijadwalkan untuk didakwa pada Senin (27/11), kata polisi.

Dalam sebuah pernyataan, Kepala Polisi Jon Murad mengatakan bahwa “tidak ada seorang pun” pada saat ini yang dapat melihat kejadian ini dan tidak mencurigai “bahwa itu mungkin merupakan kejahatan yang dimotivasi oleh kebencian”.

“Dan saya telah menghubungi mitra penyelidik dan penuntut federal untuk mempersiapkan hal itu jika terbukti,” tambah Murad.

Meskipun begitu, ia menegaskan bahwa pihaknya saat ini belum mengetahui “sebanyak yang kami inginkan”.

“Tetapi saya menghimbau masyarakat untuk tidak mengambil kesimpulan berdasarkan pernyataan dari pihak-pihak yang tidak terlibat, apalagi yang mengetahuinya lebih sedikit,” katanya.

Sementara itu, Komite Anti-Diskriminasi Amerika-Arab mengeluarkan pernyataan pada Minggu yang mengatakan bahwa “ada alasan untuk percaya bahwa penembakan ini terjadi karena korbannya adalah orang Arab”.

 

Baca juga: Perang Hamas vs Israel Picu Aksi Kejahatan Kebencian, Seorang Bocah Jadi Korban
spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru