AMERIKA SERIKAT – Kelangkaan susu formula bayi di Amerika Serikat mendorong para orang tua untuk bertukar, menjual, dan menawarkan sisa persediaan mereka ke satu sama lain.
Sementara itu, Presiden Amerika Serikat Joe Biden disebutkan berencana untuk berbicara dengan produsen dan pengecer produk ini pada Kamis (12/5) tentang penderitaan yang tengah dihadapi oleh banyak keluarga.
Keadaan ini diawali oleh gangguan rantai pasokan dan penarikan produk susu formula bayi dari pasaran yang membuat pengecer membatasi apa yang dapat dibeli pelanggan.
Dokter serta petugas kesehatan mendesak orang tua untuk menghubungi bank makanan atau kantor dokter serta memperingatkan agar mereka tidak mengencerkan susu formula untuk memperbanyak persediaan atau menggunakan resep DIY (Do It Yourself).
Penarikan dimulai oleh pembuat susu formula Abbott akibat masalah kontaminasi yang cukup serius. Akibatnya, banyak merek lainnya yang juga ditarik oleh Program Nutrisi Tambahan Khusus untuk Wanita, Bayi, dan Anak-anak (WIC).
Fenomena ini utamanya membebani keluarga berpenghasilan rendah.
Jennifer Kersey (36) mengatakan bahwa ia telah berada di stok terakhir susu formula untuk putranya yang berusia tujuh bulan sebelum seseorang melihat tulisannya di grup Facebook dan datang dengan beberapa kaleng susu.
“Awalnya saya mulai panik,” katanya. “Tetapi, saya adalah orang yang percaya kepada Tuhan, jadi saya berkata, ‘Tuhan, saya tahu Engkau akan menyediakan bagi saya dan saya baru saja mulai menjangkau orang-orang, ‘Hei, apakah Anda memiliki formula ini?’”
Ia mengatakan bahwa ia dan orang lain dalam kelompok itu saling membantu, menemukan toko yang mungkin memiliki stok susu formula, dan memberikan susu formula kepada ibu-ibu yang membutuhkannya.
Jennifer bahkan menolak menerima semua susu formula yang diberikan oleh orang lain dan mengatakan bahwa ia akan membagikannya kembali di internet.
“Saya tidak akan menimbun barang. Saya memastikan bahwa semua orang memilikinya,” ujarnya.
Seorang ibu lainnya, Kimberly Anderson (34), mengatakan bahwa putranya mengonsumsi susu formula yang sulit didapatkan di sekitarnya. Ia pun beralih ke media sosial dan menemukan beberapa orang di negara bagian yang lain dapat menemukan merek itu dan mau mengirimkan padanya.
Erika Thompson (28) mengatakan hampir menjadi pekerjaan penuh waktu baginya untuk melacak susu formula hipoalergenik yang harus diminum putrinya.
Ia mengatakan teman-temannya yang tinggal di luar negara bagian juga telah mencarinya dan akan mengirimnya jika mereka menemukannya.
Hal lain yang membuatnya sedih adalah komentar-komentar di dunia maya yang mengatakan bahwa ia seharusnya menyusui..
Ia berkata bahwa ia tidak dapat menghasilkan pasokan susu yang cukup, namun ia pikir tidak seharusnya ia menjelaskan hal tersebut kepada orang-orang.
Di Washington, Asisten Sekretaris Pers Gedung Putih Kevin Munoz mengatakan di Twitter bahwa pemerintah juga akan mengumumkan “tindakan tambahan” untuk mengatasi situasi ini.
Kelangkaan bahan pokok telah menjadi masalah serius sejak dimulainya pandemi virus corona pada awal 2020.
Akses ke pasokan medis, chip komputer, peralatan rumah tangga, mobil, susu formula, dan barang-barang lainnya terganggu oleh pabrik yang ditutup dan wabah virus, serta badai dan peristiwa terkait iklim lainnya.
Pada pertengahan Februari lalu, UD Food and Drug Administration (FDA) memperingatkan konsumen untuk menghindari beberapa produk susu formula bubuk dari fasilitas Sturgis, Michigan, yang dijalankan oleh Abbott Nutrition, yang kemudian memulai penarikan sukarela ini.
Menurut temuan yang dirilis pada bulan Maret oleh inspektur keselamatan federal, Abbott gagal mempertahankan kondisi dan prosedur sanitasi di pabrik.
Abbott mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa penarikan produknya menyusul empat keluhan tentang bakteri lingkungan yang ditemukan pada bayi yang mengonsumsi susu formula dari pabrik mereka.
Dua bayi jatuh sakit, sementara dua meninggal.
“Setelah tinjauan menyeluruh dari semua data yang tersedia, tidak ada bukti yang menghubungkan formula kami dengan penyakit bayi ini,” kata perusahaan itu.
Abbott mengatakan bahwa mereka kini menunggu persetujuan FDA dan dapat memulai kembali kegiatan di pabriknya dalam dua minggu
Setelah produksi dimulai, dibutuhkan enam hingga delapan minggu agar susu formula bayi kembali tersedia di pasaran.
Sumber: Al Jazeera