YOGYAKARTA – Mantan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo merespon wacana Partai PDIP yang kabarnya akan mengusung Anies Baswedan di Pemilihan Gubernur DKI Jakarta.
Seperti dilansir oleh CNN Indonesia, Ganjar yang ditemui usai shalat Idul Adha di dekat kediamannya di Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta pada Senin (17/6) mengatakan bila keserasian antara PDIP dan Anies Baswedan harus dibahas melalui proses diskusi dan negosiasi.
“Umhh, itu mesti diobrolkan, gitu. Mesti diobrolkan, dan mudah-mudahan ya bisa bernegosiasi. Tapi seandainya tidak cocok menurut saya juga tidak harus dipaksanakan,” ungkapnya.
Menurut Ganjar, wacana PDIP akan mendukung Anies di Pilkada DKI adalah sebuah bentuk keterbukaan PDIP dalam berpolitik.
Biasanya, masih kata Ganjar, sebelum mengusung calon tertentu, PDIP akan terlebih dahulu menyiapkan kader internal mereka untuk ditimang sebelum diusung maju di Pilkada manapun.
Akan tetapi, lanjutnya, ketika dianggap tidak ada yang memenuhi kriteria, maka PDIP bisa mengusung calon dari luar partai dengan kesepakatan.
“Seandainya kita mendukung atau mengusung calon dari luar, apa kemudian kesepakatan yang bisa kita ambil? Nilai-nilai demokrasi lah, secara ideologis lah, bagaimana kita bersikap terhadap situasi yang sekarang makin tidak mudah?” katanya lagi.
“Agar kemudian politisi yang kita dukung nanti bisa konsisten, bisa melihat bagaimana sejarah di awal, dan menyamakan serta sikap agar ketika merespons situasi itu tidak ke kiri, dan ke kanan, (tapi) lurus,” tambahnya.
Dia juga memastikan bahwa siapapun kandidat yang akan diusung PDIP, ia yakin akan melalui tahap rekrutmen serta seleksi ala PDIP.
Termasuk Anies, bila nanti akan diusung sebagai calon gubernur di laga Pilkada DKI Jakarta.
“Provinsi-provinsi besar gitu ada banyak yang berminat. Tentu pasti akan melalui proses. Satu, rekrutmen mereka mendaftar, nanti proses seleksi. Itulah proses-proses pertimbangan yang akan diambil, dan sekarang masih berjalan, maka tinggal tunggu aja nanti,” pungkasnya.