21.2 C
Indonesia

WHO Cabut Status Darurat Global Covid-19

Must read

JAKARTA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Jumat (5/5) secara resmi mengumumkan berakhirnya status “darurat kesehatan global” Covid-19.

Lewat konferensi pers, Dirjen WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan langkah tersebut diambil menyusul menurunnya angka kasus dan kematian akibat penyakit tersebut.

“Oleh karena itu, dengan harapan besar saya menyatakan Covid-19 berakhir sebagai darurat kesehatan global,” katanya.

Baca Juga:

Melansir CNN Health, sehari sebelum keputusan itu diumumkan, Komite Darurat Peraturan Kesehatan Internasional WHO mengadakan pertemuan ke-15.

Dari pertemuan itu, Tedros menyimpulkan bahwa deklarasi darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional, atau PHEIC, harus diakhiri.

Berakhirnya status darurat ini datang setelah penerapannya pertama kali dilakukan pada Januari 2020, enam pekan sebelum organisasi itu menyebutnya sebagai pandemi.

Lebih lanjut, PHEIC telah menciptakan kesepakatan dengan negara-negara untuk mematuhi rekomendasi WHO dalam mengelola keadaan darurat masing-masing.

Setiap negara pun diberikan hak untuk mendeklarasikan statusnya sendiri-sendiri dengan deklarasi yang memiliki bobot hukum.

Sementara pencabutan darurat global memungkinkan orang-orang untuk kembali menjalani hidup seperti sebelum adanya Covid-19, WHO mengimbau agar tetap waspada.

“Masih ada ancaman kesehatan masyarakat di luar sana, dan kita semua melihat itu setiap hari dalam hal evolusi virus ini, dalam hal keberadaannya secara global, evolusinya yang berkelanjutan, dan kerentanan yang berkelanjutan di komunitas kita, baik kerentanan masyarakat, kerentanan usia, kerentanan perlindungan, dan banyak hal lainnya,” kata Dr. Mike Ryan, direktur eksekutif Program Darurat Kesehatan WHO.

“Jadi kita memperkirakan virus ini terus menular, … Dalam kebanyakan kasus, pandemi benar-benar berakhir ketika pandemi berikutnya dimulai,” sambungnya.

Mengakui bahwa yang dikatakannya adalah “pemikiran yang buruk”, Ryan menegaskan itu lah “sejarah pandemi”.

Berdasarkan data WHO, ada lebih dari 765 juta kasus Covid-19 terkonfirmasi secara global sejak dimulainya pandemi.

Dari total kasus tersebut, hampir 7 juta orang meninggal dunia–dengan Amerika Serikat menjadi negara yang melaporkan kematian terbanyak akibat penyakit ini.

Kini, angka-angka kasus dan kematian akibat Covid-19 baru-baru ini adalah yang terendah dalam tiga tahun.

Akan tetapi, lebih dari 3.500 orang meninggal pada pekan terakhir bulan April dan miliaran orang masih belum divaksinasi.

Dikatakan oleh Tedros, jika diperlukan, ia tidak akan ragu untuk mengadakan pertemuan komite darurat lagi dan mengumumkan darurat kesehatan global lagi jika ada peningkatan kasus atau kematian Covid-19 yang signifikan di masa mendatang.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru