21.6 C
Indonesia

Ular Piton Ini “Ngefly” Karena Terpapar Sabu Berbulan-Bulan, Sampai Harus Direhabilitasi!

Must read

AUSTRALIA – Kasus kecanduan narkoba nyatanya tidak hanya terjadi pada manusia. Pada tahun 2016 lalu, Australia melaporkan bahwa seekor ular piton telah mengalami kecanduan narkoba setelah tinggal selama beberapa bulan di pabrik pembuatan obat-obatan tersebut.

Penemuan ini bermula ketika polisi Australia menggerebek sebuah pabrik pembuatan narkoba jenis metamfetamin alias sabu.

Selain menemukan barang bukti, mereka juga menemukan seekor ular piton sepanjang 1,8 meter yang menunjukkan tanda-tanda kecanduan barang haram tersebut.

Baca Juga:

Ian Mitchell, seorang pengawas senior di Pusat Pemasyarakatan John Morony, berasumsi bahwa sang ular telah menyerap asap dan partikel obat melalui kulitnya selama 7 bulan ia tinggal di pabrik tersebut.

Ular itu dikatakan bertingkah aneh, bergerak tidak menentu, dan lebih agresif dari biasanya.

“Dia benar-benar gelisah, bergerak tak menentu, dan ingin menyerang. Biasanya, ular piton bisa sedikit tenang. Mereka tidak beracun dan hanya berbaring,” papar Mitchell, dikutip dari Daily Mail.

“Yang ini sangat agresif dan punya perilaku yang sangat tidak menentu,” sambungnya kemudian.

Ular tersebut pun menjalani rehabilitasi untuk dapat menyingkirkan efek negatif yang ditimbulkan sabu pada tubuhnya.

Butuh waktu satu bulan untuk dapat mengeluarkan efek tersebut dan tujuh bulan bagi sang ular untuk dapat kembali hidup dengan normal.

Para petugas juga membantunya dalam mengatur pola makan agar ular tersebut dapat kembali sehat seperti sedia kala.

Lembaga Pemasyarakatan John Morony tidak hanya mengurusi sang ular, melainkan juga 250 satwa lainnya yang umumnya terlibat kasus pengadilan.

Mereka juga menyalurkan para satwa untuk dipelihara oleh para kelompok penyayang binatang atau pemilik berizin.

Sebagian hewan lainnya juga diserahkan ke lembaga perlindungan hewan termasuk RSPCA serta Taman Nasional dan Margasatwa.

Tidak berhenti di situ, mereka juga menerima hewan terluka, termasuk dari lembaga perlindungan satwa RSPCA, dan juga reptil-reptil berbisa yang mungkin ditemukan di halaman rumah warga atau di pinggir jalan.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru