LAMPUNG TIMUR – Kabar gembira datang dari dunia satwa yang hampir punah, tepatnya dari Suaka Rhino Sumatera Taman Nasional Way Kambas (SRS TNWK) yang mengabarkan bahwa anggota keluarga badaknya kini resmi bertambah satu. Anggota baru itu didapatkannya dari proses persalinan badak sumatra bernama Rosa yang berhasil kemarin, Selasa (29/3).
“Kelahiran Badak sumatra ini merupakan sebuah kabar gembira di tengah upaya Pemerintah Indonesia dan mitra kerja meningkatkan populasi badak Sumatera,” ucap Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Wiratno.
Anak badak yang diketahui berjenis kelamin betina itu lahir dari perkawinan badak Rosa dan badak Andatu. Ia lahir pada pukul 11.44 WIB setelah proses persalinan yang memakan waktu kurang lebih tiga jam.
Kelahiran anak badak Rosa dikatakan menambah populasi badak sumatra di SRS TNWK menjadi 8 ekor. Selain Rosa dan Andatu, lima badak lainnya adalah Bina (betina), Ratu (betina), Andalas (jantan), Harapan (jantan), dan Delilah (betina).
Wiratno kemudian berterima kasih atas kerja tim dokter hewan dan para perawat yang terus-menerus mengawasi perkembangan kebuntingan badak Rosa hingga perawatan pasca persalinannya.
Rosa diketahui telah mengalami 8 kali keguguran sebelumnya, sejak pertama kali bunting pada tahun 2017 sampai tahun 2020 lalu.
Kebuntingannya yang terakhir sebelum berhasil melahirkan telah berlangsung sejak Desember 2020, atau tepatnya selama 476 hari.

Berdasarkan keterangan Ketua Tim Dokter Hewan SRS TNWK drh. Zulfi Arsan, selama masa buntingnya, Rosa mendapatkan pemberian tambahan hormon penguat janin hingga menjelang masa melahirkan.
Pemeriksaan kesehatan kebuntingan juga dilakukan secara rutin dengan menggunakan alat Ultrasonografi (USG).
Selain itu, pengelola SRS TNWK selalu memastikan bahwa Rosa mendapat pakan yang baik dan cukup serta pemantauan perilaku yang dilakukan untuk mendukung kebuntingannya.
Lahirnya anak badak Rosa yang berasal dari spesies badak sumatra diharapkan dapat menunjukkan keberhasilan upaya konservasi spesies mamalia besar ke hadapan dunia.
“Dengan kelahiran anak badak Rosa di SRS TNWK ini, kita menaruh harapan untuk dapat terus mendapat kabar bahagia dari kelahiran-kelahiran badak sumatra lainnya di masa depan,” pungkas Wiratno.
SRS TNWK sendiri adalah satu-satunya tempat pengembangbiakan badak sumatra secara alami dengan dukungan teknologi serta kolaborasi keahlian, baik dari dalam maupun luar negeri.
Diresmikan pada tahun 1998, taman nasional ini adalah program kerja sama antara Balai TNWK Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan Yayasan Badak Indonesia untuk menghasilkan anak badak sumatera sebanyak-banyaknya, sesuai kondisi yang aman untuk mempertahankan keberlangsungan hidup spesies badak sumatera yang kini terancam punah.