JAKARTA – Mantan Menteri Pertanian Suswono mendukung langkah dan antisipasi pemerintah dalam menghadapi cuaca ekstrem El-Nino seperti membangun sumur bor, irigasi maupun embung.
“Oleh karena itu peringatan akan adanya El Nino ini sejatinya menjadi sangat penting agar tentu saja stok pangan kita tersedia untuk mengantisipasi pada saat terjadi penurunan produksi,” ujar pria yang menjabat sebagai Menteri di tahun 2009 lalu itu dalam keterangan yang diterima Redaksi The Editor pada Jumat (5/5).
Alasan yang membuat ia mendukung kebijakan pemerintah karena sebagian lahan sawah di Indonesia masuk dalam kategori sawah tadah hujan.
“Pemerintah biasanya sudah mengantisipasi karena kalau kita bicara produksi pangan pasti kita bicara tentang air. Nah Air ini kan harus tersedia sepanjang tahun,” ujarnya lagi.
Sejauh ini, kata Suswono, Kementerian Pertanian tengah mempersiapkan pembangunan program embung secara baik agar lahan sawah yang masuk dalam kategori tadah hujan dapat terairi secara merata.
Sistem ini ia klaim akan membuat petani mampu mennjaga produksi pertanian mereka.
“Tentu saja Kementerian Pertanian harus mempersiapkan program-program rutin seperti membuat kembung yang banyak di berbagai tempat, terutama yang tadah hujan yang tidak ada irigasi. Kalau untuk yang irigasi sepanjang suplai airnya aman saya kira tidak ada masalah,” katanya.
Selain itu, dia mendukung kehadiran penyuluh di tiap kecamatan sangat membantu dalam menguatkan petani yang terus berproduksi.
Penyuluh bagi Suswono harus menjadi garda terdepan dalam membantu petani menyiapkan suplai air dari berbagai titik.
Dengan berbagai antisipasi tersebut, Suswono berharap Indonesia mampu melewati cuaca ektrem musim kemarau panjang yang berpotensi menurunkan produksi dalam negeri.
Sekali lagi, kata dia peran petani dalam menyediakan air perlu didampingi penyuluh yang tersebar di tiap kecamatan.
“Dan saya kira biasanya para penyuluh itu sudah memberikan penjelasannya kepada para petani bahwa akan terjadi El Nino. Oleh karena itu mereka harus menyiapkan pompa-pompa untuk mengambil air dari sungai atau mungkin dari sumber-sumber lain yang memungkinkan untuk dialirkan ke sawah-sawah,” jelasnya.
