JAKARTA – Stanford University, salah satu universitas terkemuka di dunia, akan membuka kampus di Indonesia, tepatnya di Ibu Kota Negara (IKN), Kalimantan Timur.
Hal itu disampaikan oleh Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN Agung Wicaksono, menyebutkan bahwa Letter of Intent (LoI) mengenai rencana ini telah diterima pihaknya.
Penandatanganan LoI, kata Agung, dilakukan dengan Stanford Doerr School of Sustainability (SDSS) dan disambut baik oleh alumni kampus tersebut yang berasal dari Indonesia.
“Iya ada minat LoI dari Stanford. Mereka menyampaikan LoI Jumat lalu ke OIKN dan itu didukung oleh para alumni Stanford yang sukses di Indonesia,” katanya, dikutip dari detikFinance.
“Ada Pak Rachmat (Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenkomarves)–itu kan alumni Stanford, ada Anindya Bakrie, Pandu Sjahrir, kita tentu welcome,” tambahnya.
Sebagai informasi, SDSS sendiri adalah sebuah institusi pendidikan dari Stanford University yang berfokus pada isu perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan.
SDSS baru dibuka tahun lalu, tepatnya pada 1 September 2022, dan kini menjadi sekolah akselerator keberlanjutan.
Lewat sekolah ini, Stanford University terus melakukan riset dan membuat inovasi berupa solusi kebijakan atau teknologi yang bermanfaat bagi bumi.
Dipilihnya IKN sebagai tempat untuk membuka SDSS adalah karena fokus dan prinsip berkelanjutan yang diterapkan dalam pembangunannya.
Dekan SDSS Arun Majumdar menyampaikan, kerja sama ini bisa menjadikan Nusantara sebagai contoh uji coba metode baru pembangunan perkotaan berkelanjutan bagi negara lainnya.
Indonesia, katanya, dipilih lantaran berperan dalam transisi rendah karbon dan emisi nol bersih pada 2060.
“Apa yang Indonesia lakukan di Nusantara dapat jadi blueprint yang potensial untuk ditiru oleh negara-negara lain, khususnya di Asia Tenggara,” jelasnya.