JAKARTA – Menjadi seorang pemimpin susah-susah gampang, namun dirindukan kehebatan kepemimpinannya oleh anak buah dan para staf saat pindah menjadi cerita lain dari sebuah keberhasilan yang tak ternilai harganya.
Salah satu sosok pilihan redaksi kali ini berasal dari lingkup Kementerian Pertanian. Dia adalah adalah Ali Jamil, seorang pria yang lahir di Desa Siabu, Mandailing Natal, Sumatera Utara yang kini resmi menduduki jabatan sebagai Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) sangat menarik perhatian, bukan karena perawakannya yang tinggi dan tegap saja, namun karena kecakapannya dalam memimpin.
Salah satu cerita yang berhasil redaksi kumpulkan adalah saat Ali Jamil muncul di WhatsApp story Kepala Pusat Kepatuhan, Kerja Sama dan Informasi Perkarantinaan Kementerian Pertanian, Junaidi pada 1 Agustus 2021 lalu.
Junaidi yang tengah berada di Jakarta mengunggah foto dimana Ali Jamil yang di tanggal yang sama tengah menemani Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo panen padi di Desa Panaikang, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Sulawesi Selatan ternyata tetap ikut rapat secara daring saat duduk diatas mobil.
“Hebat beliau, salut dengan etos kerjanya,” ujar Junaidi saat menjelaskan tentang pribadi Ali Jamil.
Peraih Sertifikat Life Membership of Gamma Sigma Delta dan Satyalancana Karya Satya XX Dari Presiden
Ali Jamil bukanlah pejabat pemerintahan biasa. Karena nyatanya, sebagai anak bangsa, pria kelahiran 30 Agustus 1965 ini ternyata adalah peraih sertifikat Life Membership of Gamma Sigma Delta saat tengah menempuh pendidikan S3 di Universitas Filipina Los Banos tahun 2006 lalu.
Life Membership of Gamma Sigma Delta bukanlah penghargaan biasa karena hanya bisa dimiliki oleh mahasiswa pertanian yang mendapatkan prestasi luar biasa atau outstanding.
Seiring usianya bertambah, semakin banyak prestasi yang Ia dapatkan dimana salah satunya kembali datang dari Presiden Joko Widodo langsung. Dimana di tahun 2020 lalu Ali Jamil menerima penghargaan Satyalancana Karya Satya XX.
Satyalancana Karya Satya adalah tanda kehormatan yang diberikan oleh Pemerintah Republik Indonesia kepada para Pegawai Negeri Sipil yang telah melaksanakan tugasnya dengan menunjukkan kesetiaan, pengabdian, kecakapan, kejujuran, kedisiplinan, serta telah bekerja terus-menerus dalam jangka waktu tertentu.
Memberi Warna Baru di Dirjen PSP Yang Menjadi Kursi Panas Pertanian Indonesia
Dalam wawancara khusus bersama The Editor beberapa waktu lalu, Ali Jamil yang mengaku terbiasa dengan budaya rolling jabatan kementerian mengaku memiliki cara khusus untuk bisa memutus roda kerja di lingkup Dirjen PSP yang spesifik.
Sebagai informasi Ditjen PSP bertugas untuk melaksanakan kebijakan di bidang penyelenggaraan perluasan dan perlindungan lahan pertanian, pengembangan dan rehabilitasi irigasi tersier, fasilitasi pembiayaan, serta penyediaan pupuk, pestisida dan alat mesin pertanian prapanen.
“Mencapai kinerja maksimal dengan tim dan keluarga baru berpedoman pada etos kerja ASN yang akuntabel, terarah, bekerja cerdas, cepat, terukur dan akurat,” ungkap Ali.
Saat baru dilantik sebagai Dirjen PSP, Ali mengaku langsung mengumpulkan 5 direktur yang berada dibawah naungan lembaganya. Saat itu, Ia mengaku langsung mengumumkan target kerja yang harus dipenuhi oleh masing-masing direktur. Dan, tiap direktur juga diwajibkan untuk memberikan prestasi kerja yang tinggi.
“Kita semua bertanggung jawab dalam pemanfaatan uang negara, menggunakan anggaran sesuai dengan target kerja dan output yang ditetapkan. Masyarakat menunggu kerja dan karya terbaik kita semua,” ungkap pria asal Sumatera Utara ini.
Di jabatannya yang baru seumur jagung, peraih gelar Doctor of Philosophy (Ph.D) dari Universitas Filipina (IRRI Philippi) ini ternyata sudah mendapat tugas dari Presiden Joko Widodo untuk menormalkan harga pupuk yang dikeluhkan petani.
Untuk itu, Ali Jamil mengaku akan mendukung keinginan Presiden Jokowi agar regulasi pupuk dapat berjalan dengan sempurna di setiap lini.
“Terkait pupuk, kami pasti mendukung keinginan Bapak presiden dengan mensinergikan seluruh stakeholder terkait regulasi pupuk, penyempurnaan data dan sistem sehingga seluruh problematikanya dapat terselesaikan dengan baik,” jelasnya lagi.
Tetap Rendah Hati Meski Disebut Sebagai Agen Perubahan
Disebut sebagai agen perubahan saat dipindahkan ke PSP Kementan, Ali hanya tersenyum ramah dan merendah. Baginya, komitmen dalam menjalankan tugas di unit kerja yang baru akan dipegang agar dalam perjalanannya semua program kerja yang diinginkan masyarakat yakni memenuhi kebutuhan pangan nasional bisa tercapai.
Ali mengaku saat ini tengah fokus pada penyusunan managemen perawatan alat dan mesin pertanian (Alsintan). Tujuannya agar alat-alat terus dapat terus menyokong produksi pangan nasional.
“Juga dilakukan pembinaan dan pelatihan terhadap para operator atau petani penerima bantuan Alsintan untuk dapat mengelola dan merawat penggunaan Alsintan,” ungkapnya lagi.
Program Perluasan Lahan Tetap Berlanjut
Ali Jamil mengaku siap melanjutkan program perluasan lahan yang selama ini digencarkan oleh pemerintah. Visi dan misi yang Ia bawa salah satunya adalah memaksimalkan seluruh area tanam yang sudah ada agar berkelanjutan. Ali juga tetap yakin di masa depan Indonesia akan siap jadi lumbung pangan dunia.
“Terkait perluasan areal tanam, misi dan visi saya sederhana, bagaimana seluruh areal tanam dapat berproduksi maksimal dan berkelanjutan, dengan kerja keras kita, bersinergi seluruh komponen didalamnya dengan strategi yang tepat, sehingga mimpi menjadi lumbung pangan dunia dapat terwujud,” jelasnya.