KALIMANTAN SELATAN – Untuk mendorong meningkatkan produksi pertanian, Kementerian Pertanian lewat Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) mendorong penggunaan alat mesin pertanian (Alsintan) di kawasan Kalimantan Selatan.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menuturkan, sejak awal memang alsintan yang sudah diserahkan ke petani di Kalimantan Selatan diarahkan untuk meningkatan produksi pangan dan kesejahteraan petani.Â
Dalam prakteknya, Syahrul melihat Alsintan akan bermanfaat untuk mempercepat proses pengolahan tanah, masa tanam dan masa panen. Tentu ini akan memacu produktivitas dan kesejahteraan petani.
“Pengembangan alsintan diharapkan seimbang dengan tenaga kerja manusia, sehingga pengembangan pertanian tetap memberdayakan petani dengan teknologi pertanian yang maju, mandiri dan modern,” tegas Syahrul dalam keterangan yang diterima Redaksi The Editor pada Senin (4/3).
Dalam kesempatan yang berbeda, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian Ali Jamil menuturkan bahwa tata cara pengolahan tanah juga berubah.

Dimana mengolah sawah yang tadinya membutuhkan waktu 5-6 jam untuk luas lahan satu hektar, kini hanya hitungan jam saja.Â
Selama ini, lanjutnya, Kementerian Pertanian juga terus memodernisasi alat-alat pertanian, agar pertanian kita sejalan dengan tujuan pembangunan pertanian nasional yakni menyediakan pangan untuk seluruh rakyat, meningkatkan kesejahteraan petani dan menggenjot ekspor.
“Alsintan dapat membantu petani menghemat waktu, tenaga, dan biaya produksi pertanian. Salah satunya, lanjutnya, dibutuhkan pada saat masa musim tanam,” jelas Ali.
Selain itu, Ali menegaskan dengan alsintan petani semakin beradaptasi dengan era 4.0 yang ditandai dengan penggunaan teknologi dan mekanisasi pertanian.
“Kami terus mendorong agar petani kita dapat beradaptasi dan memanfaatkan teknologi untuk pengembangan budidaya pertanian mereka,” katanya.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Direktur Alsintan Ditjen PSP Kementan, Andi Nur Alamsyah.
Katanya, selama ini alsintan yang dikelola dengan baik akan memberikan pemasukan lebih kepada petani yang tergabung dalam kelompok tani (poktan) dan gabungan kelompok tani (gapoktan).Â
Selain itu pengelolaan alsintan juga didorong melalui usaha pelayanan jasa alat dan mesin pertanian (UPJA) sehingga pemanfaatannya lbh efektif dan optimal.
Andi berharap para petani dapat memaksimalkan pemanfaatan bantuan alsintan yang diberikan.
“Dengan begitu, petani akan mendapatkan nilai tambah dari hasil usaha penyewaan alsintan ini,” tandasnya.