21.7 C
Indonesia

Penetapan Kebun Sumber Benih Vanili di Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur

Must read

SIKKA – Vanili (Vanilla planifolia Andrews) adalah salah satu komoditas ekspor rempah yang penting bagi peningkatan devisa negara.

Vanili adalah salah satu spesies dari famili Orchidaceae  yang buahnya bernilai ekonomi tinggi dan dapat digunakan sebagai bahan campuran makanan dan minuman (Balittro, 2020).

Saat ini komoditas vanili tengah naik daun karena harganya yang cukup menarik. Meskipun masih mahal, vanili telah menjadi salah satu produk agro yang diminati pasar global.

Baca Juga:

Vanili adalah rempah-rempah termahal kedua di dunia setelah saffron.

Pada  periode  2015–2019,  tren  ekspor  produk  vanili Indonesia  tercatat  tumbuh  positif  sebesar 32,55 persen. 

Pada  2019,  Indonesia  menempati  peringkat  ke-3  sebagai  eksportir  vanili terbesar  dunia setelah Madagaskar dan Prancis.

Vanili kerap  disebut  sebagai  emas  hijau  karena  memiliki  nilai  ekonomis  serta  harga  jual  yang tinggi.

Biji vanili mencapai harga tertinggi di tahun 2018, yakni USD 650 atau sekitar Rp9,7 juta per kilogramnya.

Sedangkan pada 2020, harga biji vanili terkoreksi menjadi USD 200 atau sekitar Rp2,9 juta per kilogramnya (Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, 2020).

Benih vanili dapat berasal dari kebun induk dan juga kebun benih sumber vanili varietas unggul lokal yang telah ditetapkan oleh Direktur Jenderal Perkebunan atas nama Menteri Pertanian.

Prosedur penetapan kebun benih sumber vanili terdiri dari pengajuan permohonan penetapan, pemeriksaan administrasi, pemeriksaan teknis dan lapangan, dan pembuatan laporan.

Tim penetapan terdiri dari tiga unsur yaitu unsur Direktorat Jenderal Perkebunan, Pemulia tanaman vanili, dan PBT yang berkedudukan di Ditjenbun, PBT yang berkedudukan di BBPPTP sesuai wilayah kerja dan/atau PBT yang berkedudukan di UPTD perbenihan Provinsi. 

Data penetapan kebun benih sumber vanili yang telah ditetapkan oleh Direktur Jenderal Perkebunan atas nama Menteri Pertanian sejak tahun 2018–2022 menunjukkan bahwa sumber benih ada di Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, dan Maluku Utara. 

Nusa Tenggara Timur termasuk daerah yang mampu menghasilkan vanili berkualitas baik.

Di kawasan NTT, daerah yang paling banyak menghasilkan vanili adalah Pulau Flores.

Pada tanggal 24 Maret 2022 lalu, tim penetapan kebun sumber benih vanili telah melakukan penilaian dan kelayakan kebun sumber benih vanili varietas Vania 2 milik Agustinus Raga di Desa Watumerak, Kecamatan Doreng, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Kebun benih sumber itu membentang seluas 0,5 Ha dengan populasi tanaman 1.250 tanaman dan umur tanaman saat penilaian yaitu dua tahun.

Jumlah tanaman yang layak di kebun itu sendiri sebanyak 841 tanaman.

Potensi produksi benih (setek 1 buku berdaun tunggal) pada saat dilakukan penilaian yaitu 172.405 setek.

Kebun sumber benih (Kebun Induk) vanili varietas Vania 2 milik Agustinus Raga di Desa Watumerak, Kecamatan Doreng, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur memenuhi syarat dan layak ditetapkan oleh Direktur Jenderal Perkebunan atas nama Menteri Pertanian sebagai kebun sumber benih vanili.

Salah satu hal yang perlu diperhatikan oleh petani pemilik kebun sumber benih sesuai dengan saran yang diberikan oleh Pemulia Balittro dan PBT yang terlibat dari Ditjenbun dan UPTD Pengawasan dan Sertifikasi Benih Provinsi NTT adala, selama menjadi kebun sumber benih, tanaman tidak boleh dibungakan dan diserbukkan (dibuahkan).

Keterangan foto: Penampilan Kebun Sumber Benih Vanili varietas Vania 2 di Desa Watumerak, Kecamatan Doreng, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur. (Foto: Direktorat Jenderal Perkebunan/THE EDITOR)

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru