JAKARTA – Koalisi Untuk kesejahteraan TNI-Polri (Kitra TNI-Polri) secara maraton dan serentak gelar gelombang sosialisasi menuntut kenaikan gaji sebesar Rp 50 juta per bulan untuk para penegak hukum.
Muhammad Riyadha koordinator nasional Kitra mengatakan bahwa sosialiasi ini datang dari berbagai elemen masyarakat. Aksi simpatik dan sosialisasi ini akan dilakukan secara nasional mulai tanggal 15 Juni 2021 hingga 15 Juli mendatang.
“Kitra berharap melalui sosialisasi ini muncul kesadaran baru masyarakat terhadap gerakan kesejahteraan TNI Polri. Kesejahteraan Ini bukan hanya menyangkut Ketahanan dan keamanan Bangsa dan Negara, tapi juga menjaga kehormatan dan kemanusiaan setiap keluarga,” jelas Dadang kepada The Editor, Senin (29/6).
Pria yang akrab disapa Dadang ini menjelaskan bahwa sosialisasi ini tujuannya untuk memverifikasi keaslian gerakan dan tuntutan kesejahteraan tersebut sebagai agenda strategis bangsa Indonesia. Kegiatan ini akan diadakan diseluruh pusat komunitas intelektual di seluruh Nusantara.
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar Ketua Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa Indonesia Sulawesi Selatan (PB IKAMI SULSEL), Rahmat Alkafi mengatakan konsistensi gerakan Kitra selama satu dekade ini menyuarakan kenaikan gaji TNI-Polri sangat strategis dalam mendukung profesionalisme TNI Polri menjalankan tugas yang berat.
“Oleh karena itu harus menjadi perhatian lembaga mahasiswa dan kepemudaan,” jelas Rahmat.
Menurutnya gerakan Kitra memberikan harapan pemajuan sistemik institusi pertahanan dan keamanan sekaligus fundamental ekonomi negara. Ia setuju bila perjuangan ini akan mendongkrak kesejahteraan 30 juta keluarga di Tanah Air.
“Sehingga roda ekonomi negara akan bergerak mulai dari keluarga TNI Polri,” ungkapnya.
Kenaikan Gaji ini diyakini Rahmat akan menjadi pilihan utama bagi kaum muda dan mahasiswa untuk meletakkan pondasi sistem kesejahteraan aparat keamanan.
Sebagaimana diketahui Indonesia saat ini menganut standar gaji dengan sistem vegetatif, dimana gaji hanya dihitung berdasarkan kebutuhan biologis semata. Akibat dari kebijakan ini lanjut Rahmat, pemuda dan mahasiswa akan menjadi korban berikutnya dari sistem vegetatif saat terjun ke dunia kerja.
“Sudah mati-matian sekolah dan kuliah tapi Gelar akademik dan keterampilannya tidak dihargai secara layak dan tetap harus hidup dalam tekanan ekonomi,” ungkapnya.
Ia berharap di hari Bhayangkara yang jatuh pada tanggal 1 Juli 2021 mendatang seluruh mahasiswa mendukung gerakan Kitra karena Rahmat meyakini aksi ini akan menjadi pintu gerbang kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.
“Semoga dukungan penuh Pemuda Mahasiswa bagi Gerakan Kitra untuk naikkan Gaji TNI Polri menjadi. Pintu gerbang terwujudnya kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. Selamat hari Bhayangkara,” tutup Rahmat.