KAMERUN – Bagi sebagian orang, mimpi adalah sesuatu yang amat mahal untuk diwujudkan. Dibutuhkan banyak pengorbanan untuk mengubah mimpi itu menjadi kenyataan.
Seperti yang dialami oleh Nkwain Kennedy Lamiress, seorang pemuda dari Kamerun yang bermimpi menjadi pebasket andal.
Di tengah segala keterbatasan yang ada, termasuk kondisi finansial keluarganya serta ketidakstabilan politik negaranya, ia terus berlatih dengan segala yang ia punya.
Alat-alat latihannya mencakup bola basket yang telah usang, ban bekas untuk mengasah kekuatan fisiknya, hingga dua botol berisi air yang direkatkan di kedua kakinya sebagai penambah beban.
Nkwain berlatih setiap hari selama beberapa jam–lalu menyambungnya dengan latihan fisik untuk menambah berat badan di ‘gym sementara’.
Ia kerap meminta orang-orang yang melewati lapangan tempatnya berlatih untuk merekam sesi latihannya untuk kemudian diunggah di akun Instagram-nya, @nkwain_kennedy_lamiress.
Berkat upayanya itu, banyak orang dari seluruh dunia mulai melirik dirinya. Ia pun mendapat dukungan hingga kritik dan saran dari follower-nya agar dapat menjadi pebasket yang lebih baik.
Di antara mereka yang terkesima dengan Nkwain adalah pebasket Golden State Warriors Stephen Curry yang telah mengikuti akun Instagram-nya sejak 2022 lalu.
Kepada Fansided, ia menyebut tindakan sederhana Curry itu memberikan semacam validasi atas semua usaha yang telah ia kerahkan selama ini.
“Saya adalah seorang anak dari Afrika–jika seseorang dengan kapasitas tersebut bisa melihat video-video saya dan berpikir saya pantas untuk di-follow, itu berarti saya ada di jalan yang benar,” ungkapnya tahun lalu.
Lebih lanjut, Nkwain mengatakan bahwa popularitasnya di media sosial tidak menghentikannya dalam bermimpi untuk bermain di ajang NBA suatu hari nanti
Ia tidak tahu kapan kesempatan itu akan menghampirinya, namun ia akan terus berlatih dan memastikan dirinya siap ketika kesempatan itu benar-benar datang.
Di samping itu, Nkwain juga berharap video-video latihannya akan menginspirasi anak-anak Afrika lainnya untuk terus bermimpi.
Tidak harus di bidang olahraga basket seperti dirinya, karena mimpi setiap anak berbeda dan patut diperjuangkan tak peduli dari mana mereka berasal.
