MALAYSIA – Dua remaja Malaysia ditangkap polisi setelah video yang menunjukkan keluhan mereka mengenai soal ujian viral di media sosial TikTok. Akan tetapi, perlakuan polisi terhadap keduanya membuat banyak pihak bertanya-tanya.
Dalam video yang kini telah dihapus, keduanya tampak masih mengenakan seragam sekolah ketika mengeluhkan soal ujian sejarah yang ternyata mencakup sejarah Singapura.
Mereka mengatakan bahwa pertanyaan tentang negara tetangga itu tidak seharusnya masuk ke dalam ujian.
Salah satu dari mereka juga mengatakan bahwa Singapura adalah “negara miskin, bahkan air mereka datang dari Malaysia”.
Sambil meluapkan kekesalannya, mereka juga mengacungkan jari tengah ke kamera yang ditujukan untuk guru mereka sendiri.
Mengetahui hal tersebut, sang guru pun melaporkan murid-muridnya ke polisi. Keduanya kemudian ditangkap pada 24 Februari lewat penggerebekan rumah.
Mengutip Vice World News, polisi mengatakan kedua murid itu berkelakuan tidak sopan terhadap seseorang yang membuat soal ujian dan telah menghina Singapura.
Keduanya diinvestigasi di bawah undang-undang komunikasi Malaysia yang, menurut para kritikus, rawan terhadap penyalahgunaan.
Selain ditangkap lewat penggerebekan atas sesuatu yang menurut banyak orang hanyalah ungkapan kekesalan remaja, murid-murid itu juga dibuat menjalani tes narkoba.
Langkah tersebut kemudian mendapat sorotan dari para aktivis, yang menilai bahwa keduanya “diperlakukan seperti kriminal yang keras” hanya karena “menjadi remaja yang childish”.
Kelompok hak asasi manusia Malaysia Lawyers for Liberty mengatakan hal itu “akan menyebabkan trauma ekstrem pada mereka dan keluarga mereka”.
Menanggapi hal tersebut, otoritas setempat mengatakan hal itu dilakukan untuk memfasilitasi jalannya investigasi.
Kedua murid itu pun dibebaskan dengan jaminan dua hari kemudian dan merilis video permintaan maaf.