JAKARTA – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyayangkan terjadinya insiden yang menewaskan seorang wisatawan di kawasan wisata di Banyumas, Jawa Tengah.
Lewat pernyataan yang dirilis pada Kamis (26/10), ia mengatakan hal ini perlu menjadi bahan evaluasi terkait keutamaan keselamatan dalam penyiapan atraksi wisata.
“Kemenparekraf mendorong dilakukannya pemeriksaan serta evaluasi terkait kelayakan dan keamanan dari atraksi wisata maupun seluruh atraksi wisata sejenis yang terdapat di daerah-daerah lainnya, khususnya di Kabupaten Banyumas,” kata Sandiaga.
Sebagai informasi, seorang wisatawan pada Rabu (25/10) dinyatakan meninggal dunia setelah mengunjungi terjatuh dari wahana jembatan kaca The Geong.
Wahana tersebut berada di Hutan Pinus Limpakuwus, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Selain satu orang meninggal, insiden tersebut juga menyebabkan satu orang patah tulang di bagian pinggang dan dua orang terluka ringan setelah bergantung di besi landasan kaca.
Mengatasi hal ini, Sandiaga mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Banyumas dan Kepolisian Resor Banyumas untuk memantau hasil penyelidikan atas insiden tersebut sehingga dapat diketahui kronologi dan penyebab secara detail dari insiden ini.
Apalagi, berdasarkan informasi yang ia peroleh, wahana ini dibangun tanpa melalui proses uji kelayakan dan ketebalan kaca di jembatan hanya 1 cm.
“Saya tekankan bahwa aspek keamanan dan keselamatan wisatawan harus menjadi prioritas bagi seluruh pelaku pariwisata, dan insiden serupa tidak boleh terjadi lagi,” katanya.
“Kemenparekraf beserta seluruh stakeholder akan meningkatkan sinergi untuk memastikan keselamatan dan keamanan wisatawan di seluruh destinasi wisata, serta mendorong penerapan protokol Cleanliness, Health, Safety & Environment Sustainability (CHSE) dengan ketat untuk mencegah terjadinya insiden serupa di masa mendatang,” lanjutnya.
Selain itu, ia juga menuturkan bahwa pihaknya akan memantau kepulihan korban yang saat ini sedang menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
“Kemenparekraf terus memantau proses pemulihan korban secara fisik dan psikologis,” tutupnya.