YOGYAKARTA – Salah satu bagian Keraton Yogyakarta yang membuat penulis sendiri terkesima, hingga sulit melupakannya, adalah kompleks Tamansari.
Pasalnya, bagian ini menyajikan kolam air yang terlihat sangat sejuk saat penulis datang ketika matahari tengah bersinar terik.
Dalam sekali pandang, penulis berasumsi bahwa bagian ini adalah kompleks pemandian para putri raja pada zaman dahulu.
Ternyata, asumsi tersebut tidak sepenuhnya salah. Dalam penjelasan di laman resmi kraton, bagian ini memang dibangun sebagai sarana rekreasi keluarga kerajaan serta ditujukan untuk fungsi-fungsi yang lain.
Dulunya, Tamansari secara keseluruhan memiliki luas lebih dari 10 hektar dan dibangun di atas sebuah umbul atau mata air yang dikenal dengan nama Umbul Pacethokan.
Dengan area seluas itu, kompleks Tamansari memiliki 57 bangunan yang berupa gedung, kolam pemandian, jembatan gantung, kanal air, danau buatan, pulau buatan, masjid, dan lorong bawah tanah.
Raffles Sangat Menguasai Jawa Lho!
Letnan Gubernur Inggris di Jawa yang memerintah sekitar tahun 1811–1816, Sir Thomas Stamford Raffles, dalam catatannya menuliskan rasa penasarannya yang tinggi terhadap hal-hal yang ada di Jawa. Termasuk juga flora, fauna, serta peninggalan kuno di daerah tersebut.
Ia juga secara khusus menyebut sangat ingin menguasai Jawa, terutama karena ingin menaklukkan Sultan Mataram dan menguasai istananya yang dia dengar memiliki Istana Air yang megah.
Oleh karenanya, Raffles meminta kepada prajuritnya untuk membuat sketsa Tamansari ketika nantinya pasukan Inggris memasuki Yogyakarta.
Sayangnya, keindahan Tamansari yang utuh tidak dapat dinikmati hingga waktu yang lama.
Berbagai bencana alam yang terjadi baik di Yogyakarta maupun daerah di sekitarnya membuat Tamansari harus kehilangan banyak bangunannya.
Kompleksnya yang rusak parah mulai terbengkalai dan digunakan oleh warga untuk membangun hunian mereka.
Taman Sari Terbuka Untuk Umum
Hingga kini, berbagai upaya pemugaran masih terus dilakukan pada sisa bangunan yang tersisa.
Saat memasuki gerbang menuju Tamansari, terdapat gambar yang menunjukkan keindahan Tamansari saat utuh dahulu.
Dari gambar tersebut, dapat diketahui bahwa kompleks Tamansari memiliki kebun buah yang sangat sejuk dan ditumbuhi tanaman-tanaman yang subur serta berbuah banyak.
Di dekat kolam, terdapat menara yang cukup tinggi untuk raja melihat serta mengamati istri-istrinya yang tengah mandi di kolam. Sementara itu, benteng setinggi 6 meter berdiri gagah mengelilingi kolam.
Bagi yang ingin menikmati pemandangan Tamansari dari atas, menara tadi juga terbuka untuk umum.
Selain dapat melihat keindahan kolam, pengunjung juga dapat melihat rumah-rumah warga yang kini berdiri di sekitar tempat tersebut.
Sekeliling menara serta benteng dihiasi jendela berjeruji kayu yang belum pernah diganti sejak pembangunannya pertama kali.
Gaya arsitektur khas Eropa dengan dominasi nyawa Jawa terlihat sangat jelas di seluruh bagian Tamansari.