KONGO – Duta Besar RI untuk Republik Kenya Mohamad Hery Saripudin berhasil meyakinkan Pejabat Tinggi Republik Demokratik Kongo (RDK), yakni Wakil Menteri Luar Negeri Gracia Yamba Kazadi dan Menteri Perdagangan Julien Paluku Kahongya untuk hadir di acara Indonesia-Africa Forum (IAF) ke-2, di Bali, 1-3 September 2024 mendatang.
Dubes Hery Saripudin diketahui mengadakan pertemuan dengan pejabat tinggi RDK di Kinshasa RDK pada Senin (5/8) kemarin.
Dalam pertemuan tersebut, Dubes Hery langsung menyampaikan permintaan Presiden Joko Widodo agar kepada Presiden RDK Felix Tshisekedi dapat hadir di forum tersebut.
“Saya hadir pada IAF ke-1 2018, kami tengah mempertimbangkan undangan untuk hadir pada IAF ke-2 tersebut”, ujar Wamenlu Gracia Kazadi, seperti kata Dubes Hery dalam keterangan yang diterima oleh Redaksi The Editor pada Kamis (8/8).
Menurut Gracia, Kongo memang harus hadir di ajang internasional itu karena sangat perlu untuk menguatkan hubungan bilateral di bidang ekonomi, perdagangan, investasi dan pendidikan antara Indonesia dan RDK.
Pertemuan Dengan Wamenlu RDK Bahas Kerja Sama di Bidang Pertahanan
Tak Hanya itu, pertemuan Khusus tersebut juga dimanfaatkan oleh Dubes Hery untuk membahas tindak lanjut perjanjian kerja sama bidang pertahanan yang telah ditandatangani oleh Menteri Pertahanan kedua negara.
“Kami juga membahas perjanjian kerja sama yang ditandatangani antara Menteri Pertahanan RDK (sebelumnya), Jean-Pierre Bemba Gombo, dan mitranya di Indonesia, selama berkunjung ke Indonesia beberapa waktu lalu. Kami sedang dalam proses menindaklanjuti mengimplementasi perjanjian ini,” ungkap Dubes Hery Saripudin.
“Pertemuan juga membahas penguatan hubungan bilateral dan ekonomi kedua negara serta beberapa hal yang telah dibahas pada pertemuan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, dengan Presiden RDK sebelummya, termasuk rencana pembukaan Kedutaan Besar RDK di Jakarta”, lanjut Dubes Hery Saripudin.
Sebagai bagian dari kerja sama RDK dan Indonesia, sebelumnya sebuah protokol kemitraan telah ditandatangani bulan Januari 2023 di Kinshasa, RDK, dengan fokus pada potensi dan peluang di sektor kehutanan dan pendanaan karbon di Indonesia dan RDK.
Pihak RDK pada saat itu diwakili oleh Wakil Perdana Menteri (PM) untuk Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan, Eve Bazaiba, yang memaparkan berbagai peluang investasi yang ditawarkan oleh RDK di sektor lingkungan dan pembangunan berkelanjutan, industrialisasi, energi dan hidrokarbon, serta penelitian dan evaluasi bahan mineral, khususnya tanah dan lapisan bawah tanah, yang kaya akan sumber daya energi potensial, logam, bijih industri, batu mulia, pupuk, dan material dukungan konstruksi.
Kerja sama bilateral ini dituangkan dalam Deklarasi Bersama yang ditandatangani di sela-sela pertemuan Precop-27 Perjanjian Internasional mengenai Perubahan Iklim (UNFCCC) antara Indonesia, RDK, dan Brazil, tentang pelestarian 3 Cekungan Tropis di dunia, yaitu Cekungan Indonesia, RD Kongo dan Amazon.
Selain itu, bidang pendidikan juga tak luput dari pembicaraan kedua pejabat tersebut. Keduanya sepakat untuk bersama-sama meningkatkan kerja sama pendidikan, termasuk pemberian beasiswa Indonesia bagi pelajar/mahasiswa RDK untuk melanjutkan studi di Indonesia.
Dubes Hery Juga Undang Kongo Hadir di Acara Trade Expo Indonesia
Sementara itu, pada pertemuan dengan Mendag RDK Julien Kahongya pada tanggal 6 Agustus 2024 kemarin, Dubes Hery Saripudin mengundang kehadiran RDK pada Trade Expo Indonesia (TEI) 2024, Oktober 2024, di BSD Tangerang, Banten.
Ia menjelaskan tentang siginifkansi TEI 2024 yang akan mendukung peningkatan hubungan perdagangan, investasi dan pariwisata kedua negara.
“TEI telah dikenal dunia sebagai ajang pameran terbesar di asia Tenggara, dan menjadi ajang pameran dagang/ekonomi utama di Indonesia, dengan menekankan pada pendekatan Bussines-to-Bussines (B2B)”, ulas Dubes Hery Saripudin.
Pertemuan juga diketahui dibuat untuk menyepakati berbagai upaya terobosan untuk mendukung percepatan peningkatan hubungan perdagangan, investasi dan pariwisata antar kedua negara.
Melengkapi upaya ‘jemput bola’ yang dilaksanakan KBRI Nairobi untuk mendorong kiprah pelaku usaha RDK untuk meningkatkan hubungan bisnisnya dengan Indonesia, di sela-sela kunjungan ke Kinshasa, RDK, Dubes Hery Saripudin juga menemui langsung para pebisnis RDK, sekaligus untuk menjaring kehadian para pebisnis tersebut pada TEI 2024.
Upaya tersebut telah membuahkan hasil, ditandai dengan besarnya animo positif para pebisnis RDK untuk semakin meningkatkan kerja sama bisnisnya dengan mitra kerja mereka di Indonesia, dan berkomitmen untuk berpartisipasi pada TEI 2024 yang akan datang.