THE EDITOR – Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar meraih dua ajang bergengsi untuk kategori kesehatan selama tahun 2024 ini baik yang berkelas internasional maupun nasional.
Salah satunya di bulan Agustus lalu dimana Wali Kota Makassar, Danny Pomanto langsung memboyong penghargaan sebagai Kota Sehat Asia Tenggara (ASEAN) 2024 lewat beragam kebijakan dan inovasinya.
Salah satunya adalah lewat inovasi Home Care Dottoroto yang fokus melayani kesehatan di lorong sehingga menjangkau seluruh masyarakat. Layanan kesehatan gratis ini sudah mempunyai 94 armada dan di lengkapi dengan dokter yang akan melayani masyarakat.
“Kota Makassar mendapatkan award US$3.000 dan nantinya wali kota-wali kota se Asia Tenggara yang mendapat penghargaan akan berdiskusi virtual dengan Direktur WHO (World Health Organization),” ujarnya, Selasa, 27 Agustus 2024.
Regional Advisor for Health Promotion and Social Determinants of Health WHO SEARO, Suvajee Good mengatakan, penghargaan ini diberikan setelah melalui evaluasi dokumen-dokumen yang dinilai langsung oleh Laboratorium Regional Urban Governance for Health and Well-Being yang berada di Universitas Chulalangkorn Thailand.
“Penghargaan Batch 1 2024 menjadi barometer bagi kota-kota lain untuk mempersiapkan diri masuk salam jejaring kota sehat,” ungkapnya.
KEMBALI RAIH PENGHARGAAN SEBAGAI PENYELENGGARA KESEHATAN HAJI TERBAIK

Tak hanya itu, pada Jumat (15/11/2024) kemarin, Makassar juga berhasil meraih penghargaan sebagai Penyelenggara Kesehatan Haji Terbaik 2024 di Sulawesi Selatan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar Nursaidah Sirajuddin menyampaikan bahwa pendampingan kesehatan bagi calon jemaah haji telah dimulai jauh sebelum keberangkatan dengan melibatkan 47 puskemas.
Sehingga, 1 tahun sebelum berangkat, pemantauan dilakukan terhadap jemaah haji lebih ketat, termasuk memastikan kebugaran fisik setiap calon jemaah.
Ia juga mencatat bahwa musim haji 2023, Dinas Kesehatan berhasil menjaga kesehatan jemaah haji Kota Makassar, bahkan tanpa mencatatkan kasus kematian. Konsistensi ini digapai Makassar melalui pemantauan berkelanjutan terhadap penyakit kronis seperti diabetes dan hipertensi serta penyediaan obat-obatan yang dipandu oleh dokter pendamping.
“Selain pemantauan ketat sebelum keberangkatan, kami juga memastikan pemantauan kesehatan jemaah selama 21 hari setelah kepulangan mereka, untuk mengantisipasi penyesuaian kondisi kesehatan mereka di tanah air,” ungkapnya.
Seperti diketahui, Kota Makassar di bawah kepemimpinan Danny pun konsisten mempertahankan penghargaan Kota Sehat dari Kementrian Kesehatan (Kemenkes) selama periode 2022 dan 2023. Penghargaan itu tidak lepas dari komitmennya dalam mewujudkan aksesibilitas layanan kesehatan di Kota Makassar sehingga mudah untuk dijangkau.