20 C
Indonesia

Gabung di Lebih Dari 600 Grup Chat Kerja, Wanita di China Memutuskan Resign

Must read

CHINA – Seorang wanita di China mencuri perhatian banyak orang setelah kisahnya yang resign atau mengundurkan diri dari pekerjaannya viral di media sosial.

Tentu kisahnya bukan tentang sekadar mengundurkan diri, karena disertai dengan alasannya yang mengejutkan banyak orang.

Diberitakan China Daily, wanita itu adalah Tang Ying, seorang mantan desainer toko di sebuah perusahaan real estate di ibu kota Beijing.

Baca Juga:

Ia disebut tidak pernah merasa bahagia selama menjalani pekerjaannya karena memiliki terlalu banyak tanggung jawab bersama dengan tekanan yang begitu besar.

Salah satunya terwujud dari keterlibatannya dalam lebih dari 600 grup perpesanan, yang beberapa di antaranya bisa sangat aktif di waktu bersamaan.

“Selama waktu kerja yang sibuk, dulu ada lebih dari 10 grup chat yang membicarakan pekerjaan secara bersamaan. Sampai saya harus membawa komputer untuk makan hot pot,” kata Tang Ying.

Dengan aktifnya grup-grup tersebut, wanita berusia 33 tahun itu dilaporkan kerap merasa ketakutan. Ia tidak berani mematikan teleponnya atau sekadar berhenti memeriksa isi grup.

Jika kedua hal itu dilakukan, ia khawatir akan melewatkan hal penting yang kemudian akan berpengaruh pada pembukaan toko baru.

“Bahkan saya terus memeriksa grup saat makan atau pergi bermain,” tambahnya.

Diceritakan Tang, hal tersulit yang pernah ia temui selama empat tahun bekerja adalah bertanggung jawab mendekorasi toko di 7–8 departement store.

Sementara itu, setiap departement store memiliki ratusan toko dan satu grup chat akan dibentuk untuk setiap toko.

Nantinya, masing-masing grup akan beranggotakan karyawan toko, karyawan manajemen properti, teknisi, pemilik toko, pekerja dekorasi, dan Tang.

Oleh karena itu, ia merasa seperti robot karena dibuat hanya terpaku pada pekerjaannya dan tidak bisa memikirkan dirinya sendiri.

Tang pun memutuskan untuk resign, meskipun pekerjaannya mengajinya sebesar 20 ribu hingga 40 ribu yuan per bulan (sekitar Rp44 juta sampai Rp66 juta).

Ia kemudian pulang ke kampung halamannya di sebuah desa yang berjarak 30 kilometer dari Kota Nanchong, Provinsi Sichuan.

Di sana, ia memulai bisnis penjualan sosis buatan sendiri dan daging yang diawetkan secara online.

Dengan bantuan keluarganya, ia mendirikan fasilitas pengolahan kecil di halaman belakang rumah kakek dan neneknya.

Ayahnya bahkan membangunkannya sebuah tempat pengasapan rumahan, menggunakan kayu dari pohon cedar lokal.

Kini, Tang berencana menciptakan merek untuk produk daging yang diawetkannya.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru