KOREA UTARA – Media pemerintah Korea Utara KCNA melaporkan pada Rabu (16/2) bahwa negara pimpinan Kim Jong Un itu merayakan ulang tahun ke-80 mendiang ayahnya di sebuah kota suci yang telah direnovasi.
Uniknya, tidak ada peluncuran rudal maupun parade militer seperti yang sudah-sudah, melainkan diganti dengan konser musik dan kembang api.
Sementara itu, Kim dikabarkan menghadiri pertemuan pejabat pemerintah, militer, dan Partai Buruh yang berkuasa pada hari sebelumnya. Pertemuan itu berlangsung di depan patung Kim Jong Il di Kota Samjiyon.
Hari ulang tahun ini kemudian dijadikan hari libur besar yang disebut Hari Bintang Cemerlang di Korea Utara.
Oleh KCNA, kota pegunungan utara Samjiyon yang berdekatan dengan perbatasan Cina dan Gunung Paektu itu dijuluki “tanah suci revolusi”.
Pasalnya, kawasan itu diklaim sebagai daerah keluarga Kim berasal.
Akan tetapi, sebetulnya, sangat jarang Korea Utara mengadakan sebuah perayaan di wilayah terpencil.
Kim berusaha mengubah kota menjadi pusat ekonomi besar-besaran dengan membangun apartemen baru, hotel, resor ski serta fasilitas komersial, budaya, dan medis.
Proyek ini kemudian dianggap sebagai langkah utamanya dalam mendorong ekonomi “mandiri” di tengah sanksi atas program nuklir dan rudal yang dikenakan kepada negaranya baru-baru ini.
Beberapa kunjungan telah dilakukannya, sambil menggembar-gemborkannya sebagai “utopia sosialis” dan “lambang peradaban modern”.
Kim meletakkan bunga di patung Kim Jong Il pada pertemuan itu tetapi KCNA tidak merilis pernyataannya.
Ri Il Hwan, seorang pejabat senior partai, memberikan pidato bersumpah untuk menjunjung tinggi mantra kemandirian almarhum.
“Pertemuan itu menunjukkan dengan baik kemauan dan antusiasme para peserta untuk … membangun surga rakyat yang makmur dengan kemandirian di tanah ini,” kata KCNA.
Media pemerintah itu juga merilis foto ribuan orang yang mengenakan setelan hijau zaitun atau abu-abu dalam pertemuan tersebut, dengan patung Kim Jong Il dan hutan bersalju sebagai latar belakangnya.
Tayangan televisi negara juga menunjukkan kerumunan warga yang mengenakan masker sambil menonton kembang api.
Sekelompok pejabat partai juga kedapatan ikut menghadiri konser yang diselenggarakan.
Seperti yang diketahui, Korea Utara melakukan rekor tujuh uji coba rudal pada Januari lalu.
Negara ini juga memperingatkan akan melanjutkan pengujian rudal balistik antarbenua atau senjata nuklir untuk pertama kalinya sejak 2017 di tengah pembicaraan denuklirisasi yang terhenti dengan Amerika Serikat.
Analis mengatakan bahwa Pyongyang dapat menggunakan hari libur utama, termasuk peringatan ulang tahun ke-110 mendiang kakek Kim sekaligus pendiri bangsa, Kim Il Sung, yang akan datang pada 15 April nanti, sebagai jadwal uji coba senjata besar-besaran.
Akan tetapi, waktu tersebut adalah waktu yang sensitif, mengingat Korea Selatan akan mengadakan pemilihan presiden pada 9 Maret, dengan kampanye resmi yang dimulai minggu ini.
Presiden Korea Selatan saat ini, Moon Jae-in, telah memperingatkan bahwa dimulainya kembali senjata nuklir Korea Utara atau uji coba rudal jarak jauh dapat “secara instan” mengirim semenanjung itu kembali ke dalam krisis.
Sumber: Reuters