21.3 C
Indonesia

Bumi Baru Saja Melewati Fase Perihelionnya. Apa itu?

Must read

ENSIKLOPEDIA – 4 Januari 2022, tepatnya pukul 13.52 WIB, ditandai sebagai masa ketika bumi berada di titik terdekat dari matahari. Hal ini dikutip dari Almanac.com, sebuah situs yang mempelajari astronomi, cuaca, dan dampaknya pada kegiatan manusia seperti berkebun, memancing, dan sebagainya.

Fenomena ini sendiri disebut perihelion. Lawannya, Aphelion, adalah fenomena ketika bumi berada di titik terjauh dari matahari. Kedua penamaan tersebut berasal dari bahasa Yunani Kuno, yakni helios yang berarti “matahari”, apo yang berarti “jauh”, dan peri yang berarti “dekat”.

Perihelion selalu terjadi di awal Januari, sekitar dua minggu setelah fenomena solstis Desember; sedangkan aphelion selalu terjadi di awal Juli, sekitar dua minggu setelah solstis Juni.

Baca Juga:

Berdasarkan informasi yang terdapat di laman LAPAN, kedua fenomena ini terjadi karena orbit atau lintasan bumi dalam mengelilingi matahari tidak sepenuhnya berbentuk lingkaran sempurna, melainkan elips dengan kelonjongan sekitar 1/60.

Oleh karena bentuknya yang elips, ada kalanya bumi berada di titik terjauh dan terdekat dengan matahari.

Tahun ini, bumi akan berada pada jarak 91.406.842 mil dari matahari saat perihelion dan 94.509.598 mil dari matahari pada fase aphelion 4 Juli nanti.

Perbedaan kedua posisi tersebut hanya berkisar 3 juta mil, sehingga dapat dikatakan bahwa sebenarnya perihelion maupun aphelion tidak akan memberikan dampak yang terlalu signifikan pada bumi.

Yang disebut titik terjauh nyatanya tidak terlalu jauh dari titik terdekat, dan yang disebut titik terdekat nyatanya lebih dekat dengan titik terjauh.

Oleh karena itu, perihelion maupun aphelion tidak akan membuat suhu di bumi terasa lebih panas maupun terasa lebih dingin. Hal ini sendiri sepenuhnya disebabkan oleh kemiringan sumbu rotasi bumi, bukan jarak bumi dengan matahari.

Dengan menjadikan orbit bumi sebagai kunci utama yang menghubungkan ke fenomena perihelion dan aphelion, maka dapat dikatakan bahwa semua planet yang mengelilingi matahari juga memiliki kedua fase tersebut.

Mars, misalnya, yang bahkan memiliki orbit lebih elips dibanding bumi. Kondisi ini tentu menempatkan mars pada fase perihelion dan aphelionnya sendiri pada waktu-waktu tertentu.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru