23.8 C
Indonesia

Bolivia Susul Negara Lain Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel

Must read

JAKARTA – Bolivia pada akhir Oktober kemarin resmi memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel sebagai buntut dari terjadinya perang di Gaza, Palestina.

Hal itu diumumkan oleh Wakil Menteri Luar Negeri Bolivia Freddy Mamani pada Selasa (31/10) pekan lalu, menyebut bahwa keputusan ini adalah “penolakan dan kecaman” atas serangan Israel di Jalur Gaza.

“Memilih untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan negara Israel sebagai penolakan dan kecaman atas serangan militer Israel yang agresif dan tidak proporsional yang terjadi di Jalur Gaza,” kata Mamani dalam konferensi pers.

Baca Juga:

Melansir Al Jazeera, adapun keputusan ini datang setelah dua negara Amerika Latin lainnya memanggil duta besar mereka di Tel Aviv untuk berkonsultasi.

Selaras dengan yang diumumkan Mamani, Menteri Kepresidenan Maria Nela Prada mengumumkan negaranya akan mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza.

“Kami menuntut diakhirinya serangan” di Jalur Gaza “yang sejauh ini telah menyebabkan kematian ribuan warga sipil dan pengungsian paksa warga Palestina,” katanya pada konferensi pers yang sama.

Pada Rabu, Israel menuduh Bolivia atas “kapitulasi terhadap terorisme dan rezim ayatollah di Iran”.

Kementerian Luar Negeri Israel juga berusaha mengecilkan keputusan Bolivia, dengan mengatakan “hubungan antar negara tidak ada isinya” sejak Luis Arce dilantik sebagai presiden.

Sementara itu Hamas, kelompok yang menguasai Jalur Gaza, menyambut baik keputusan Bolivia dan mendesak negara-negara Arab yang telah menormalisasi hubungan mereka dengan Tel Aviv untuk melakukan hal yang sama.

Kolombia dan Chile juga memanggil duta besar mereka untuk melakukan konsultasi yang mengecam kematian warga sipil di Gaza dan menyerukan gencatan senjata.

Secara historis, negara-negara berhaluan kiri di Amerika Latin bersimpati dengan perjuangan Palestina, sementara negara-negara beraliran kanan cenderung mengikuti jejak Amerika Serikat.

Menulis di situs media sosial X, Presiden Chili Gabriel Boric menuduh Israel melakukan “pelanggaran yang tidak dapat diterima terhadap Hukum Humaniter Internasional” dan mengikuti kebijakan “hukuman kolektif” terhadap rakyat Gaza, saat ia mengumumkan penarikan kembali Duta Besar Jorge Carvajal.

Sebagai informasi, Chile memiliki komunitas Palestina terbesar dan salah satu tertua di luar dunia Arab.

Juga menulis di X, Presiden Kolombia Gustavo Petro menyebut serangan itu sebagai “pembantaian rakyat Palestina”.

Negara-negara Amerika Latin lainnya, termasuk Meksiko dan Brasil, juga menyerukan gencatan senjata.

Bolivia adalah salah satu negara pertama yang mengumumkan berakhirnya hubungan diplomatik dengan Israel terkait perang di Gaza.

Bolivia sebelumnya memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel pada tahun 2009, juga sebagai protes terhadap tindakan Israel di Gaza. Hubungan itu baru pulih pada tahun 2020.

Sekitar 2,3 juta orang tinggal di Gaza dan para pejabat PBB mengatakan lebih dari 1,4 juta di antara mereka kehilangan tempat tinggal akibat pemboman tanpa henti yang dilakukan Israel.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru