26.1 C
Indonesia

Biar Nggak Ribet, Contek Cara Aylawati Sarwono Pakai Kebaya

Anda tidak akan pernah menemukan cara memakai kebaya semudah Aylawati Sarwono.

Must read

JAKARTA – Mempopulerkan kebaya sebagai pakaian sehari-hari layaknya jeans, kemeja dan kaos. Pernahkah berpikir untuk melakukannya di kehidupan anda?

Mungkin tidak karena memakai kebaya yang dipadu dengan wiron yang ketat bagi sebagian orang akan membatasi langkah mereka bila dibandingkan dengan rok biasa.

Tapi anggapan anda pasti akan berubah setelah melihat Aylawati Sarwono membuat kebaya dan wiron menjadi pakaian chick, trendi serta seksi untuk dipakai sehari-hari.

Baca Juga:
Aylawati Sarwono (kanan baju pink) berpose kekinian bersama dengan Top model di era 1980-an Enny Soekamto (tengah), Co-founder Nur Sekar Kinanti Javanese Prasanti Andrini (belakang) (Foto: Istimewa/ THE EDITOR)

Berawal dari saat Redaksi The Editor melihat unggahan insta story Aylawati Sarwono, Direktur MURI (museum rekor dunia indonesia) yang ia diunggah beberapa waktu yang lalu. 

Tanpa menunggu lama, redaksi langsung menghubungi Ayla, sapaan akrab wanita ini lewat pesan WhatsApp. 

Dan, seperti biasa, Ayla langsung menanggapi ramah permintaan tersebut.

Ia mengirimkan foto-fotonya yang terlihat menggunakan kebaya kutu baru berwarna merah muda, wiron batik berwarna cokelat kemerahan, sepatu hitam dan tentunya kaca mata model kucing yang membuatnya makin terlihat sangat stylish.

Ia tak sendirian, dalam foto yang ia kirimkan terlihat beberapa perempuan yang memiliki visi dan misi yang sama tentang kebaya.

Pelestari kain tenun nusantara Yoeke Pamoejo (dari kanan) Giok Hartono pemilik Djarum Grup, Aylawati Sarwono, dan Co-founder Nur Sekar Kinanti Javanese Prasanti Andrini (Foto: Aylawati Sarwono/ THE EDITOR)

Di Indonesia nama mereka cukup tersohor lho.

Sebut saja Giok Hartono pemilik Djarum Grup, Top model di era 1980-an Enny Soekamto, Co-founder Nur Sekar Kinanti Javanese Prasanti Andrini, Pelestari kain tenun nusantara Yoeke Pamoejo, Wakil Pemimpin Redaksi Kompas Ninok Leksono dan masih banyak lagi.

Mereka terlihat sangat luwes dan santai saat mengenakan pakaian tradisional asli milik Indonesia ini.

Kacamata hitam yang khusus dipakai sebagai tema baru untuk pertemuan mereka di hari itu membuat para pemakainya makin eksotik.

Seperti melihat Indonesia di era lampau dimana kebaya dan wiron adalah pakaian sehari-hari perempuan baik tua dan muda, dan minus masa penjajahan tentunya.

Cara Ayla dan teman-temannya memakai kebaya juga sangat menyenangkan untuk dilihat. Mereka tidak terbawa tren makeup Arabian Look yang sedang digandrungi dunia saat ini.

Riasan wajah yang dipakai oleh mereka juga sangat minimalis dan tidak menor.

Begitu juga dengan tatanan rambut mereka yang tidak memakai hiasan sanggul yang berlebihan.

Sehingga sangat mudah untuk dipakai sehari-hari oleh siapapun yang ingin menirunya.

Aylawati Sarwono (kanan depan) bersama dengan sahabat-sahabatnya tengah menikmati sore di sebuah restoran di Jakarta (Foto: Aylawati Sarwono/ THE EDITOR)

Ayla ingin agar kebaya diakui sebagai warisan budaya dunia asli Indonesia.

Sebagai bukti kesungguhannya, Mei sebelumnya ia juga mengadakan pertemuan serupa di salah satu daerah di Jakarta Selatan. Saat itu kebaya Bali menjadi tema pertemuan mereka.

Ayla yang juga budayawan ini ternyata juga senang pergi ke penjahit langganannya dan memesan kebaya yang ia inginkan. 

Ia menuturkan bila kebaya miliknya kebanyakan koleksi pribadi. Namun saat diperhatikan ternyata kebaya yang ia buat di langganannya tak kalah dengan kebaya hasil karya para desainer.

Begitu juga dengan teman-teman sosialita yang hadir di pertemuannya hari itu. Kebaya dengan warna-warna cerah yang mereka pakai hasil dari penjahit lokal langganan mereka.

“Kita bikin masing-masing, punya langganan masing-masing,” tutupnya.


Catatan: Judul berita ini sebelumnya adalah “Begini Cara Aylawati Sarwono Jadikan Kebaya Sebagai Warisan Budaya Dunia”.  Atas pertimbangan tertentu maka redaksi memutuskan untuk mengubahnya menjadi “Biar Nggak Ribet, Contek Cara Aylawati Sarwono Pakai Kebaya”.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru