23.7 C
Indonesia

Batu Berciuman Yang Ikonik di Vietnam Terancam Erosi

Must read

VIETNAM – Eksistensi Hòn Trống Mái (Batu Berciuman) yang ikonik di Vietnam, yang melambangkan Hạ Long Bay di Provinsi Quảng Ninh, kini terancam.

Hal itu disorot dalam sebuah studi dari Institute of Geosciences and Mineral Resources, menyebut bahwa ancaman datang dari proses geologis dan kenaikan permukaan air laut.

Melansir Asia News Network, Hạ Long Bay memiliki nilai geologis dan geomorfologi yang signifikan dengan area seluas sekitar 1.553 km persegi.

Baca Juga:

Faktor-faktor itu pun menjadikannya daya tarik wisata yang istimewa, tidak hanya untuk Quảng Ninh tetapi juga untuk wilayah utara.

Hạ Long Bay dipenuhi ribuan pulau kecil, masing-masingnya memiliki bentuk dan ukuran yang unik.

Di antaranya yang menonjol adalah dua batu berbentuk ayam–seekor ayam jantan dan seekor ayam betina, yang dikenal sebagai Hòn Trống Mái, yang saling berhadapan.

Dengan tinggi sekitar 13,9 meter, dasar Hòn Trống Mái lebih ramping dibandingkan struktur atasnya.

Akibat pergerakan geologi dan tektonik, serta pengaruh permukaan air laut, batuan tersebut membentuk struktur miring tunggal dengan banyak retakan.

“Ada banyak faktor yang mempengaruhi Hòn Trống Mái seperti gelombang, angin, air, pasang surut, arus, tumbuhan, dan manusia,” kata Hồ Tiến Chung, kepala Departemen Tektonik dan Geomorfologi di institut tersebut.

“Wisatawan bisa melihat bebatuan genting tersebut pada saat air laut surut. Ketinggian air rendah, memperlihatkan kaki penyangga batuan yang secara bertahap terkikis dan menyebabkan risiko keruntuhan jika tidak ada tindakan yang diambil untuk segera melindungi dan memperkuatnya,” jelasnya kemudian.

Daerah sekitar Hòn Trống Mái mencakup area terapung seluas sekitar 400 meter persegi, yang sebagian besar terdiri dari batu kapur Karbon – Permian.

Lembaga itu mengungkapkan bulan lalu bahwa hampir 40 batu di wilayah ini berada dalam bahaya tergelincir dan roboh.

Aktivitas manusia, termasuk penangkapan ikan ilegal dan pariwisata yang tidak diatur, semakin mempercepat proses erosi dan tanah longsor di zona Hòn Trống Mái, sebagaimana dicatat oleh Chung.

Meskipun wisatawan tidak diizinkan mendekati bebatuan tersebut, lalu lintas kendaraan wisata terus memberikan dampak buruk pada bebatuan tersebut.

Pada tahun 2016, ‘kepala’ Pulau Thiên Nga yang terkenal di Teluk Hạ Long terlepas dan jatuh ke laut.

Untuk mengatasi korosi di dasar batuan, para ahli di lembaga tersebut menyarankan penerapan solusi teknis.

Selain itu, mereka merekomendasikan agar dewan pengelolaan Hạ Long Bay memperkenalkan langkah-langkah untuk mengatur pergerakan kendaraan pariwisata.

Hal ini mencakup pengendalian kecepatan perahu di sekitar bebatuan dan mendidik nelayan setempat untuk tidak beroperasi di sekitar Hòn Trống Mái.

 

Sumber: Asia News Network

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru