21.6 C
Indonesia

Banjir di Malaysia Sudah Tewaskan 8 Jiwa

Must read

MALAYSIA – Pihak berwajib daerah setempat mengatakan setidaknya 8 orang meninggal akibat banjir yang memporak-porandakkan Malaysia. Sementara itu, pemerintah dihadapkan dengan kritik dari publik dan anggota parlemen mengenai usaha penyelamatan mereka.

Bencana banjir sebetulnya hal yang umum di wilayah pantai timur Malaysia, terlebih saat musim penghujan di antara bulan Oktober sampai Maret. Akan tetapi, hujan lebat yang tidak biasa yang terjadi Jumat kemarin (17/12) telah menekan layanan darurat di seluruh negeri.

Malaysia telah menggerakkan kekuatan militer dan instansi keamanan lainnya ke tujuh negara bagian, termasuk Selangor yang dilanda banjir besar. Kawasan itu adalah kawasan terkaya dan terpadat di negara tersebut.

Baca Juga:

Merujuk pada informasi yang diberikan kantor berita setempat, Bernama, kepolisian Selangor melaporkan penemuan 8 korban jiwa di tengah banjir. Empat di antaranya termasuk yang ditemukan di Taman Sri Muda, sebuah tempat di Distrik Shah Alam.

Dipercaya juga masih banyak orang yang terjebak di kawasan tersebut. Mereka terjebak di rumah dan bangunan apartemen karena usaha penyelamatan yang terkendala oleh kurangnya perahu dan tenaga penyelamat itu sendiri.

Berdasarkan data resmi, jumlah pengungsi di seluruh negeri meningkat hingga sekitar 51.000 jiwa pada Senin. 32.000 di antaranya terpaksa keluar dari rumah mereka yang terletak di negara bagian timur Pahang.

Kawasan tersebut kemudian diketahui sebagai kawasan yang terkena banjir terparah dari bencana ini. Sayangnya, masih tidak jelas berapa banyak lagi yang harus dievakuasi karena jalur komunikasi yang terputus.

Negara Bagian Selangor sebagai negara bagian terkaya dan terpadat di Malaysia, juga negara bagian yang mengelilingi Ibu Kota Kuala Lumpur, menjadi kawasan yang terkena dampak terparah. Hal ini adalah hal yang tidak biasa mengingat negara bagian ini biasanya dapat menghindari banjir pada saat musim hujan.

Anggota parlemen oposisi pada Senin mencela pihak berwajib terkait keterlambatan dalam memberi respons. “Malam ini akan menjadi malam ketiga, dan orang-orang masih memohon untuk datangnya perahu,” anggota parlemen dari partai Democratic Action Hannah Yeoh berbicara pada jurnalis di parlemen. “Kami meminta pemerintah untuk segera menggerakkan bantuan agar kita tidak lagi menemukan tubuh (orang meninggal).”

Perdana Menteri Ismail Sabri Yakoob mengatakan dalam pernyataannya bahwa pada Senin, dia telah meminta semua instansi untuk mengadakan operasi yang “lebih agresif” untuk membantu mereka yang terdampak di Taman Sri Muda.

Beberapa warga Taman Sri Muda, Sazuatu Remly (43) dan keluarganya, pada akhirnya dievakuasi oleh teman mereka pada Senin, setelah terjebak di dalam rumah selama lebih dari dua hari. “Pertolongan dari pemerintah tidak pernah datang ke kami.

Kami hanya mendapat bantuan dari orang tua anak yang saya asuh,” ucapnya, dikutip dari Reuters.

“Saya berharap pihak berwajib dapat bertindak lebih cepat dan memberikan perhatian lebih kepada orang-orang di sini.”

Negara-negara di Asia Tenggara pada umumnya dilanda banjir selama musim penghujan, tapi yang satu ini adalah yang terparah dalam beberapa tahun terakhir.

Pemanasan global juga dihubungkan menjadi penyebab semakin parahnya banjir. Hal ini disebabkan oleh atmosfer yang lebih hangat, yang ternyata mengandung lebih banyak air. Perubahan iklim juga menambah risiko dan intensitas banjir dari hujan yang sangat lebat.

Sumber: Al Jazeera

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru