20.6 C
Indonesia

Afrika Selatan Tarik Kembali Peraturan Isolasi Dan Karantina Terbaru

Must read

REUTERS – Afrika Selatan telah menarik kembali aturan isolasi terhadap orang tanpa gejala Covid-19 yang telah melakukan kontak dengan kasus positif. Aturan tersebut tidak mengharuskan adanya isolasi ataupun tes terhadap orang tanpa gejala Covid-19 dengan situasi yang telah dijelaskan.

Pada hari Selasa (28/12), pemerintah setempat mengatakan surat edaran terbaru yang telah diubah akan segera disebarkan.

Pekan lalu, Departemen Kesehatan negara ini mengatakan bahwa individu tanpa gejala yang telah melakukan kontak dengan kasus Covid-19 tidak perlu melakukan isolasi namun harus tetap memantau gejala selama 5–7 hari. Orang-orang dengan situasi tersebut juga diimbau untuk menghindari pertemuan besar.

Baca Juga:

Aturan tersebut hanya memperbolehkan pelaksanaan tes dilakukan pada orang-orang yang mengalami gejala. Jika gejala masih tergolong ringan, mereka harus diisolasi selama delapan hari. Orang dengan kasus yang parah harus menjalankan isolasi selama 10 hari.

Selain menarik aturan tersebut, mereka juga telah merevisi protokol karantina. Semua fasilitas karantina di luar rumah akan dihentikan.

Sementara itu, upaya pelacakan kontak yang telah terjadi juga akan dibatalkan dalam skenario tertentu.

Pihak departemen menjelaskan, alasan revisi tersebut didasarkan pada sejumlah faktor ilmiah termasuk salah satu fakta di lapangan yaitu, kebanyakan warga telah divaksinasi dengan setidaknya satu dosis vaksin.

Hal tersebut dinilai telah membantu mereka mengembangkan beberapa tingkat kekebalan secara mandiri. Kondisi ini kemudian berkontribusi pada rendahnya rawat inap dan tingkat pemulihan yang tinggi.

Semua protokol tersebut akan ditarik kembali setelah Departemen Kesehatan dibanjiri oleh media, pemangku kepentingan, dan pertanyaan serta komentar publik setelah rilis peraturan yang direvisi.

“Sejalan dengan prinsip transparansi dan keterbukaan, departemen telah memutuskan untuk menunda implementasi perubahan kebijakan yang direvisi, sambil mempertimbangkan semua komentar dan masukan tambahan yang kami terima,” katanya dalam sebuah pernyataan.

“Hal ini berarti status quo akan tetap ada, dan semua peraturan yang ada sebelumnya terkait pelacakan kontak, karantina, dan isolasi tetap berlaku,” lanjutnya.

Afrika Selatan sendiri diketahui berada dalam peringkat pertama di benua mereka dalam hal kasus dan kematian Covid-19 sekaligus pelaksanaan vaksinasi.

Negara ini mencatat terdapat 3,42 juta kasus dilaporkan dan 90.854 kematian. Gerak-gerik mereka diawasi secara ketat oleh negara di seluruh dunia setelah menjadi salah satu negara pertama yang mengidentifikasi varian Omicron yang lebih menular.

Sementara itu, kasus positif Covid-19 di kawasan ini mulai menurun minggu ini. Sebanyak 7.216 kasus baru dilaporkan beserta 25 kematian dalam 24 jam terakhir.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru