AUSTRALIA – Para ilmuwan berhasil mengidentifikasi satu spesies amfibi baru yang menjadi penghuni Australia sekitar 247 juta tahun lalu.
Diberi nama “Arenaepeton supinatus”, yang dalam bahasa Latin berarti “tanaman pasir di punggungnya”, spesies ini diyakini hidup di danau air tawar dan sungai-sungai Sydney.
Mereka berasal dari keluarga Temnospondyli, yakni kelompok beranggotakan amfibi-amfibi tangguh yang menentang dua peristiwa kepunahan massal Bumi.
Melansir The Economic Times, sisa-sisa fosil Arenaepeton supinatus pertama kali ditemukan di negara bagian New South Wales oleh seorang pensiunan peternak ayam.
Sisa-sisa itu tersembunyi di dalam lempengan batu pasir yang awalnya dimaksudkan untuk memperbaiki dinding taman di kediaman sang pensiunan.
Dengan hanya ada kurang dari 10 fosil spesies mirip kadal ini yang diakui secara global, para ahli berpendapat bahwa penemuan ini dapat merevolusi pemahaman tentang evolusi amfibi di Australia.
Fosil ini terpelihara dengan sangat baik dan menghasilkan kerangka yang hampir lengkap, sebuah kejadian yang sangat langka dalam bidang paleontologi.
Fosil tidak hanya berisi kepala dan tubuh, tetapi juga sisa fosil kulit dan jaringan lemak di sekitar bagian luarnya.
Ahli paleontologi Lachlan Hart, yang akhirnya mengungkap rahasia fosil tersebut, pertama kali menemukan spesimen tersebut saat masih anak-anak.
Ia melihatnya di ruang pamer Museum Australia pada tahun 1997.
Ketika dewasa, tim penelitinya yang memang berfokus pada era Trias Australia dipercaya untuk mengidentifikasi fosil tersebut.
Lewat “keberuntungan yang aneh” ini, demikian ia menggambarkannya, mereka berhasil mengungkap kelangkaan dan signifikansi fosil yang luar biasa itu.
Merekonstruksi data dari fosil tersebut, Hart dan rekan-rekannya memperkirakan bahwa amfibi tersebut memiliki panjang sekitar 1,5 meter dan memiliki tubuh yang menyerupai salamander.
Temuan tersebut lantas menunjukkan bahwa Australia menyediakan lingkungan yang ramah bagi evolusi dan kelangsungan hidup berbagai spesies, terutama setelah kepunahan massal.
Kehadiran spesies amfibi yang menjadi fosil berkontribusi dalam memahami peran Australia sebagai tempat perlindungan bagi beragam makhluk setelah peristiwa bencana.
Fosil kemudian dirancang untuk memikat publik dengan ditetapkan sebagai bagian dari pameran permanen di Museum Australia pada akhir tahun ini.