23.6 C
Indonesia

Museum di Australia Akan Kembalikan Artefak Yang Dicuri dari Kamboja

Must read

AUSTRALIA – Galeri nasional Australia akan mengembalikan tiga patung perunggu abad ke-9 dan ke-10 ke Kamboja setelah menemukan fakta bahwa barang-barang tersebut adalah curian.

Langkah ini menyusul penyelidikan selama satu dekade yang dilakukan oleh kedua negara untuk menentukan asal karya-karya tersebut.

Pemerintah Kamboja menyambut langkah bersejarah ini sebagai “langkah penting untuk memperbaiki ketidakadilan pada masa lalu”.

Baca Juga:

Selain itu, langkah ini terlaksana di tengah dorongan dunia internasional untuk mengembalikan barang-barang budaya yang dijarah.

Ketiga karya seni tersebut aslinya berasal dari Kerajaan Champa yang pernah mendiami Vietnam dan sebagian Kamboja.

Galeri Nasional Australia (NGA) mengatakan membeli patung-patung itu pada tahun 2011 seharga A$2,3 juta (sekitar Rp22,8 miliar) dari penyelundup artefak Inggris Douglas Latchford–yang meninggal pada 2020.

Menurut NGA, Latchford telah terlibat dalam perdagangan barang antik ilegal sejak tahun 2016, dengan tuduhan yang diajukan terhadapnya pada tahun 2019 terkait dengan dugaan perdagangan artefak Kamboja yang dicuri dan dijarah.

Menurut ABC, ketiga patung itu digali di sebuah lapangan di Tboung Khmum di timur Kamboja pada tahun 1994 sebelum diselundupkan ke pedagang seni internasional melintasi perbatasan di Thailand dan menjadi koleksi Latchford.

Putri Latchford, Nawapan Kriangsak, bekerja sama dengan peneliti dari NGA dan Kementerian Kebudayaan dan Seni Kamboja untuk membantu mengembalikan barang-barang tersebut.

Karya-karya tersebut akan tetap dipamerkan di NGA di Canberra selama tiga tahun sementara Kamboja menyiapkan rumah baru bagi mereka di Phnom Penh.

“Ini adalah kesempatan untuk memperbaiki kesalahan sejarah tetapi juga untuk memperkuat hubungan kita dan memperdalam pemahaman kita,” kata Utusan Khusus Australia untuk Seni Susan Templeman pada upacara serah terima pada Jumat (28/7).

Kamboja terus meminta pemerintah internasional untuk memulihkan ribuan barang antik yang disebutnya dicuri dari kuil kunonya–termasuk beberapa yang disebutkan disimpan di Museum Victoria dan Albert dan British.

Ini adalah kedua kalinya NGA memulangkan seni curian dari koleksinya dalam beberapa tahun terakhir.

Pada tahun 2021, galeri tersebut mengembalikan serangkaian artefak ke India–beberapa berasal dari abad ke-11–yang terkait dengan dugaan penyelundupan barang antik Subhash Kapoor dan mendiang pedagang seni New York William Wolff.

Secara global, berbagai upaya terus dilakukan untuk memulangkan barang-barang antik yang memiliki nilai budaya yang signifikan kepada pemilik aslinya.

Pada bulan Maret, diumumkan bahwa empat tombak Aborigin yang diambil oleh penjelajah Inggris Kapten James Cook dan rombongan pendaratannya saat pertama kali tiba di Australia pada tahun 1770 akan dikembalikan ke pemilik tradisionalnya.

Tombak-tombak itu disimpan di Universitas Cambridge, dan pengembaliannya adalah hasil dari kampanye 20 tahun oleh komunitas First Nations.

 

Sumber: BBC

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru