20.3 C
Indonesia

Politikus India Ditembak Mati dalam Perjalanan Yang Dikawal Ketat Polisi

Must read

UTTAR PRADESH – Dua politikus kakak-beradik India, Atiq Ahmed dan Ashraf Ahmed, tewas ditembak dalam pengawasan polisi di Kota Prayagraj pada Minggu (16/4) malam waktu setempat.

Penembakan itu terjadi kala keduanya dalam perjalanan melakukan pemeriksaan kesehatan, dengan kondisi tangan yang diborgol serta dikelilingi oleh polisi dan wartawan.

Dengan kamera media tengah menyiarkan perjalanan keduanya secara langsung, kekacauan pasca dilepaskannya tembakan oleh pelaku pun juga disaksikan massa.

Baca Juga:

Potongan video dari momen tersebut kini beredar di media sosial, menimbulkan berbagai pertanyaan mengenai aturan hukum di negara bagian Uttar Pradesh.

Diberitakan oleh Al Jazeera, pelaku berjumlah tiga orang, dan ketiganya dengan cepat menyerahkan diri ke polisi–dengan setidaknya salah satu di antara mereka menyerukan “Jai Shri Ram”, yang berarti “Salam Tuan Rama”.

Seruan itu disebutkan kerap digunakan oleh kaum nasionalis Hindu India dalam agenda mereka yang menentang orang-orang beragama Islam.

Baik Atiq Ahmed maupun Ashraf Ahmed, keduanya dilaporkan berlatar belakang Islam minoritas.

Polisi tidak mengatakan apakah mereka akan menginvestigasi adanya motif pengikut sekte dalam pembunuhan ini.

Kepada The Associated Press, seorang petugas polisi bernama Ramit Sharma mengatakan ketiga pelaku tiba di lokasi kejadian dengan sepeda motor dan berpura-pura sebagai jurnalis.

“Mereka berhasil mendekati Atiq dan saudara laki-lakinya dengan dalih merekam byte dan menembak mereka dari jarak dekat,” ujarnya.

“Keduanya mengalami luka tembak di kepala,” sambungnya, menambahkan bahwa peristiwa itu “terjadi dalam hitungan detik”.

Ketiganya kini sedang diinterogasi. Mereka diidentifikasi sebagai Lavlesh Tiwari, Arun Maurya, dan Sunny Singh.

Atiq Ahmed dijebloskan ke penjara pada tahun 2019 setelah dinyatakan bersalah atas kasus penculikan.

Sebelumnya, dia empat kali menjadi anggota parlemen lokal serta terpilih menjadi anggota Parlemen India pada tahun 2004.

Di samping perjalanan karir politiknya, dia tercatat telah menghadapi lebih dari 100 kasus hukum.

Penembakan Atiq dan saudaranya hanya berselang beberapa hari sejak anaknya, Asad Ahmed, dan seorang kaki tangannya–yang keduanya dituduh melakukan pembunuhan–dibunuh oleh polisi dalam apa yang disebut sebagai baku tembak.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru