24.7 C
Indonesia

Pemerintah Jepang Akan Tangkap Pelaku Yang Sengaja Menjilat Makanan di Restoran Sushi

Must read

JEPANG – Jepang tengah digemparkan dengan ‘terorisme sushi’, yaitu prank tak higienis yang dilakukan oleh sekelompok orang di sejumlah restoran sushi.

Aksi ini memicu kemarahan warganet dan masyarakat pada umumnya. Mereka merasa tak lagi aman untuk menikmati makanan khas Jepang itu di luar rumah.

Dalam beberapa video yang beredar di dunia maya, beberapa anak muda terlihat melakukan prank tersebut di restoran sushi yang menerapkan konsep conveyor belt.

Baca Juga:

Konsep itu sejatinya memudahkan pelanggan dalam memilih menu karena makanan dan minuman yang disediakan restoran ditempatkan di meja berjalan sehingga akan menghampiri setiap meja pelanggan.

Akan tetapi, konsep ini malah disalahgunakan oleh orang-orang tak bertanggung jawab dengan melakukan hal-hal yang tidak seharusnya ke makanan yang menghampiri mereka.

Salah satu video menunjukkan seorang pemuda berambut pirang menyentuh semua peralatan makan dan minum di area conveyor belt dengan jarinya yang telah ia jilat sebelumnya.

Ia juga sempat terlihat memastikan tak ada pegawai maupun pengunjung lain yang menyadari aksinya, sebelum menjilat beberapa gelas di sana dan mengembalikannya lagi.

Tak hanya itu, ia juga menyentuh beberapa sushi pesanan orang lain dengan jari-jari tangannya yang juga sudah ia jilat sebelumnya.

Aksi itu pun ditutupnya dengan tertawa sambil mengacungkan ibu jari ke kamera yang merekamnya.

Video lain menunjukkan seorang pemuda yang mengonsumsi pesanan pengunjung lain, memberikan wasabi ke sushi yang dipesan orang lain, hingga menggunakan sendok di tempat bubuk teh hijau untuk menyuap bubuk itu langsung ke mulutnya.

Akibat aksi-aksi tersebut, sejumlah pemilik restoran mengaku mengalami kerugian dan memutuskan untuk melaporkannya ke polisi.

Perusahaan Food & Life Co selaku pemilik Akindo Sushiro, restoran tempat pemuda berambut pirang melaksanakan aksinya, juga melakukan langkah yang sama.

Meskipun mereka telah menerima permintaan maaf dari pemuda tersebut, pengaduan resmi ke polisi tetap dijalankan.

“Video ini menyebabkan banyak kecemasan di pelanggan dan membuat mereka tidak nyaman,” ungkap perwakilan Food & Life Co, dikutip dari detik food.

Ia juga mengatakan pihaknya akan memastikan kejadian serupa tidak akan terulang di masa mendatang. Untuk itu, beberapa perubahan pun diterapkan.

Salah satunya adalah memasang pembatas kaca akrilik di area rel conveyor-belt, sehingga pengunjung tidak bisa sembarangan lagi menyentuh sushi.

Untuk peralatan seperti piring dan gelas, nantinya akan disediakan langsung oleh pelayan restoran dan tidak diletakkan di area makan lagi.

Pihak restoran pun menjanjikan bahwa mereka akan menyediakan semua bumbu-bumbu dan saus secara segar untuk pengunjung yang memesannya.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru