22 C
Indonesia

Tragedi Yeti Airlines Adalah Kecelakaan Udara Terburuk Yang Dialami Nepal dalam Tiga Dekade

Must read

NEPAL – Kecelakaan penerbangan yang menimpa salah satu pesawat Yeti Airlines kemarin, Minggu (15/1), dinyatakan sebagai kecelakaan transportasi udara terburuk yang dialami Nepal dalam 30 tahun terakhir.

Tragedi itu dipastikan telah merenggut 68 nyawa dari total 72 orang yang ada di dalam pesawat, dengan polisi yang ragu akan menemukan korban selamat.

Dalam rilisnya, otoritas penerbangan sipil Nepal (CAAN) mengatakan 72 orang tersebut termasuk 4 awak pesawat. Mereka juga merinci detail jumlah dan kewarganegaraan penumpang.

Baca Juga:

“53 Nepal, 5 India, 4 Rusia, 2 Korea, 1 Australia, 1 Argentina, 1 Irlandia, dan 1 Prancis,” demikian disampaikan oleh CAAN. 

Dilansir dari FL360aero, setengah dari badan pesawat pabrikan ATR itu ditemukan telah terbakar sepenuhnya, sementara sebagian yang lain telah hancur.

Dalam video saksi yang beredar, pesawat itu sempat miring dalam posisi yang telah terbang rendah sebelum jatuh ke jurang dan meledak.

Padahal, cuaca sedang cerah dan pesawat hanya butuh beberapa detik lagi untuk mendarat di Bandara Internasional Pokhara di Nepal tengah.

Menyusul kejadian ini, maskapai Yeti Airlines memutuskan untuk membatalkan semua penerbangan reguler pada 16 Januari 2023 dalam rangka masa berduka.

Meskipun begitu, mereka memastikan penerbangan darurat dan penyelamatan akan tetap dilanjutkan.

Pabrik ATR yang memproduksi pesawat ATR72 yang jatuh juga mengatakan akan mendukung penyelidikan dan para pelanggan.

Nepal diketahui memiliki catatan yang buruk dalam hal transportasi udaranya.

Sebagian kecelakaan penerbangan yang terjadi disebabkan oleh perubahan cuaca yang tiba-tiba karena kondisi geografi negara itu yang didominasi oleh pegunungan tinggi.

Landasan terbangnya yang terletak di medan berbatu yang sulit diakses, pelatihan yang tidak memadai, dan perawatan yang buruk juga menjadi noda dalam catatan keselamatan udara negara itu.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru