JAKARTA – Mengatasi tingginya harga bawang merah yang menembus angka Rp50.000 per kilogram, pemerintah segera gelontorkan 20 ton komoditi dapur tersebut ke pasar tradisional di seluruh Tanah Air. Kepala Distribusi Cadangan Pangan Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Inti Pertiwi mengatakan tengah berkoordinasi dengan PD Pasar Jaya agar distribusi berjalan dengan lancar cepat.
“Kami imbau agar provinsi lain juga lakukan hal serupa,” ujar Inti saat berbincang dengan The Editor, Jumat (5/6).
Jika stok bawang merah belum ada, lanjutnya, Inti meminta agar masing-masing wilayah yang bertanggung jawab segera berkoordinasi dengan Toko Tani Indonesia. Tujuannya agar TTI dapat memfasilitasi distribusi bawang merah dari wilayah lain.
Operasi semacam ini diakui Inti telah dilakukan seminggu sebelum lebaran dimulai. Operasi pasar kata Inti lagi dipantau setiap hari lewat video conference. Alasan utama mengapa operasi pasar dilakukan karena beberapa waktu lalu di Jakarta harga bawang merah sempat menembus angka Rp60.000 per kilogram.
Target pemerintah dalam hal ini Badan Ketahanan Pangan menurut Inti adalah menurunkan harga bawang merah hingga Rp32.000 per kilogram atau paling tinggi Rp35.000 per kilogram. Hal ini akan dicapai dalam waktu dua pekan kedepan setelah bawang merah bima masuk ke pasaran alias panen.
Sebagaimana diketahui, hingga saat ini diketahui harga bawang merah masih cukup tinggi di beberapa pasar di Tanah Air. Beberapa diantaranya adalah di Pajak Kabanjahe, Tanah Karo, Sumatera Utara dan di Pasar Madiun, Jawa Timur harga bawang merah mencapai Rp50.000 per kilogram. Sementara itu di Pasar Cikarang Cikarang harga bawang merah dibanderol Rp48.000 per kilogram. Sementara itu di salah satu toko online di Jakarta bawang merah menembus angka Rp55.000 per kilogram. Harga serupa juga diberlakukan oleh pedagang keliling yang biasa berperasi sekitar Bukit Dago, Tangerang.