20 C
Indonesia

Sandera Pegawai Bank Karena Dipersulit Untuk Ambil Uang, Pria Ini Justru Disebut Sebagai Pahlawan, Kok Bisa?

Must read

LEBANON – Aksi penyanderaan dengan menggunakan senjata api tentu sudah tergolong sebagai aksi kejahatan–dan orang yang melakukannya harus menempuh proses hukum.

Akan tetapi, seorang pria di Lebanon baru-baru ini justru mendapatkan banyak dukungan bahkan dijuluki sebagai pahlawan setelah melakukan penyanderaan di sebuah bank.

Pria itu bernama Bassam al-Sheikh Hussein. Aksi nekatnya, serta alasan di balik aksi tersebut, telah menjadi perbincangan hangat tidak hanya di Lebanon, melainkan juga di banyak negara di dunia.

Baca Juga:

Aksinya tersebut terjadi pada 11 Agustus 2022 kemarin di sebuah cabang Federal Bank, di Distrik Hamra, Beirut, ibu kota Lebanon.

Media lokal melaporkan bahwa pria berusia 41 tahun itu memasuki area bank dengan keadaan sudah bersenjatakan senapan.

Penyanderaan terjadi setelah Hussein diberitahu bahwa ia tidak bisa menarik uang dari rekeningnya sendiri.

Sebelumnya, ia telah memohon agar pihak manajemen bank membiarkannya mengambil sebagian uangnya yang akan digunakan untuk membayar tagihan medis ayahnya.

Akan tetapi, permintaannya itu dipersulit oleh pihak bank sehingga ia akhirnya nekat menodongkan senjata api.

Sebagian pengunjung bank berhasil melarikan diri. Hussein pun menyandera enam pegawai dan satu pengunjung bank.

Selama penyanderaan, terdengar suara dua tembakan dilepaskan. Beruntungnya, negosiasi berlangsung lancar selama tujuh jam dan tidak ada yang terluka.

Peristiwa menegangkan itu pun berakhir dengan izin penarikan uang sebesar $35 ribu, atau sekitar Rp500 juta, dari rekening Hussein yang sejatinya menyimpan uang sebesar $210 ribu (sekitar Rp3 miliar).

Selain untuk melunasi tagihan medis sang ayah, ia mengaku juga masih harus mengurus anaknya yang sakit.

Berita ini dengan cepat menyebar ke seluruh kota. Banyak orang yang lantas mendatangi lokasi kejadian dan berkerumun di luar bank untuk menyatakan solidaritas dan dukungan mereka untuk Hussein.

Krisis tahun 2019

Dipersulitnya akses warga Lebanon untuk menarik uang dari rekening mereka sendiri telah berlangsung sejak tahun 2019, ketika pound negara tersebut anjlok dan inflasi meroket ke rekor tertinggi.

Pemerintah setempat melalui bank sentral menerapkan kebijakan yang membuat orang-orang sulit menarik uang dalam jumlah yang besar.

Tidak peduli seberapa besar tabungan yang mereka miliki di bank, warga di negara Timur Tengah itu hanya dapat menarik uang untuk memenuhi kebutuhan pokok mereka.

Berkumpulnya orang-orang di depan bank tempat Hussein melangsungkan aksi penyanderaannya juga digunakan sebagai sarana untuk meminta bank menurunkan aturan tersebut.

Kurang dari seminggu setelah insiden tersebut, tepatnya pada 16 Agustus 2022, Hussein dibebaskan setelah pihak bank mencabut tuntutan terhadapnya.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru