GARUT – Sebuah cerita unik datang dari sejumlah warga Garut, Jawa Barat, yang sempat dilanda banjir bandang beberapa hari lalu. Disebut demikian karena mereka menemukan tiga ekor ikan raksasa usai banjir dan menjadikannya santapan bersama.
Ikan yang kemudian diketahui berjenis Arapaima gigas itu dikabarkan ditemukan warga saat melakukan penyisiran di Sungai Cipeujeuh, Kelurahan Paminggir, Kecamatan Garut Kota, ketika banjir sudah surut.
Dokumentasi penemuan itu pun beredar di media sosial dan menjadi viral.
Dalam sebuah video, terlihat beberapa warga berbondong-bondong menyaksikan penemuan ikan raksasa tersebut.
Berdasarkan kesepakatan bersama, ketiga ikan tersebut akhirnya diberikan kepada warga yang menjadi korban banjir.
Video yang memperlihatkan proses persiapan ikan menjadi santapan itu juga dibagikan.
Warga terlihat menyiangi ikan sebelum membelah dan memotong-motongnya.
Setelah dicuci bersih, daging ikan Arapaima gigas itu dimasak di dapur umum untuk disantap bersama.
“Ini lah keadaan dapur umum RW 14 Kelurahan Paminggir. Alhamdulillah, mantap,” tutur seorang warga yang merekam video.
Lurah Paminggir, Asep Ridwan, pun mengonfirmasi kabar tersebut, mengatakan bahwa ikan itu ditemukan di parit yang tidak jauh dari pemukiman warga.
Ikan itu pun telah dipotong dan dagingnya dibagikan ke warga pada hari Sabtu (16/7).
“Karena sudah lemah, oleh warga lalu disembelih dan dimanfaatkan daging untuk dikonsumsi,” ujarnya, dikutip dari Viva.
Memiliki bobot sekitar 150 kg dengan panjang tubuh tiga meter, ketiga ikan tersebut diduga bukan penghuni sungai, melainkan milik warga yang kabur saat banjir datang.
Hal tersebut sejalan dengan pemaparan Wakil Bupati Garut Helmi Budiman, yang mengatakan bahwa ikan-ikan tersebut berasal dari luar yang masuk ke selokan dan ditangkap warga.
“Kemungkinan itu ikan peliharaan warga yang karena terkena banjir masuk ke sungai. Itu ikan biasa. Oleh warga ikan tersebut dipotong,” kata Wakil Bupati Garut, Selasa (19/4), dikutip dari iNewsJabar.
Sementara itu, lanjutnya, ikan besar yang berasal dari sungai terdekat disebut ikan kancrah, berbeda dengan ikan yang baru ditemukan usai banjir kemarin.
Ia mengatakan bahwa ikan kancrah dulu sering ditemukan warga. Ikan itu sendiri memiliki berat 30–50 kg.