ITALIA – Suasana hening mendampingi para model ketika menjajaki catwalk di acara peragaan busana yang diselenggarakan oleh Giorgio Armani di Kota Milan, Italia, Minggu (27/2).
Tepuk tangan para penonton yang sesekali terdengar menjadi satu-satunya pemecah keheningan tersebut.
Adapun alasan Armani untuk tidak memberikan musik sama sekali dalam acaranya adalah untuk menghormati Ukraina yang tengah menjadi sasaran invasi Rusia.
“Keputusan saya untuk tidak menggunakan musik apapun adalah sebuah tanda penghormatan terhadap orang-orang yang terlibat dalam tragedi yang sedang berlangsung di Ukraina,” tulisnya dalam sebuah unggahan gambar di akun Twitternya, @Armani.
Dengan tidak adanya musik, para model yang mengenakan jaket pendek berwarna pastel serta gaun hitam dan perak yang berkilau seakan terjebak dalam suasana mencekam.
“Hal terbaik yang dapat dilakukan adalah mengirim pesan bahwa kami tidak ingin merayakannya karena sesuatu yang sangat mengganggu sedang terjadi di sekitar kita,” ucapnya di sela-sela pertunjukan.
Baik model pria maupun wanita mengenakan mantel beludru hitam, jaket, dan celana panjang untuk koleksi 2022/23 fall/winter. Beberapa di antaranya tampil dengan olesan biru, atau lis merah di pakaian mereka.
Ada juga gaun malam sutra biru elektrik dan blus tanpa lengan, atasan bersulam, terusan putih panjang, dan motif bunga.
Desain dari lini utama Armani ini secara tradisional menurunkan tirai pekan mode Milan, yang musim ini menyelenggarakan pertunjukan catwalk secara langsung daripada presentasi digital, termasuk oleh orang-orang seperti Prada, Gucci dan Dolce&Gabbana.
Invasi Rusia terhadap Ukraina sendiri terjadi belum lama ini dan langsung menarik perhatian dunia setelah berminggu-minggu keduanya terlibat dalam upaya diplomasi yang nampak tak berujung.
Ribuan warga Ukraina telah mengungsi ke negara tetangga, Polandia, usai rentetan serangan ditujukan ke kota-kota mereka.
Sementara itu, banyak warga Rusia yang juga mengadakan protes anti perang dan menolak keputusan Presiden Rusia Vladimir Putin yang meluncurkan “operasi militer khusus” ke Ukraina.
Sumber: Reuters