INGGRIS – Perdana Menteri Inggris Boris Johnson telah merilis sepaket sanksi “berat” untuk Rusia terkait invasinya pada Ukraina, Kamis (24/2).
Sanksi tersebut menargetkan bank, anggota lingkaran terdekat Presiden Vladimir Putin, dan orang-orang kaya Rusia yang menikmati gaya hidup mewah di London.
Langkah ini menyusul koordinasi antara negara-negara Barat yang juga menjatuhkan sanksi sanksi serupa.
Kepada parlemen, Johnson mengatakan Putin akan dikutuk oleh dunia dan oleh sejarah atas invasinya, tidak pernah bisa membersihkan “darah Ukraina” dari tangannya.
“Usaha mengerikan dan biadab dari Vladimir Putin ini harus berakhir dengan kegagalan,” katanya kepada parlemen ketika mengumumkan sanksi baru.
“Untuk bagian kami hari ini, Inggris mengumumkan paket sanksi ekonomi terbesar dan terberat yang pernah dilihat Rusia,” tegasnya.
Setelah Barat dikritik karena sebelumnya mengenakan sanksi yang dinilai lebih lemah, Johnson mengatakan para pemimpin telah sepakat untuk bekerja sama untuk “memaksimalkan harga ekonomi” yang akan dibayar Putin.
Seorang pejabat pemerintah mengatakan sanksi yang terkoordinasi dengan negara-negara di seluruh dunia ini akan menjatuhkan poin persentase dari ekonomi Rusia dalam 12 hingga 18 bulan ke depan.
Dalam paket sanksi 10 poin itu, pemerintah Inggris mengatakan akan memberlakukan pembekuan aset pada beberapa bank besar Rusia dan menghentikan peningkatan keuangan perusahaan besar Rusia di Inggris.
Aset VTB yang merupakan bank terbesar kedua negara tersebut juga akan dibekukan.
Dalam hal ini, VTB dilaporkan tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Sejak jatuhnya Uni Soviet 30 tahun lalu, pasar modal London telah menjadi tujuan favorit bagi perusahaan Rusia yang ingin mengumpulkan uang di luar Moskow.
Di antara orang-orang yang menjadi sasaran sanksi gelombang kedua ini adalah Kirill Shamalov, menantu Putin.
Shamalov adalah putra dari salah satu teman lama presiden Rusia yang juga merupakan pemegang saham di Bank Rossiya.
Oleh pejabat Amerika Serikat, bank tersebut digambarkan sebagai bank pribadi elit Rusia.
Pyotr Fradkov, ketua Promsvyazbank, juga dikenai sanksi usai dituduh oleh kementerian keuangan Inggris atas upaya mengubah bank menjadi bank yang melayani industri pertahanan Rusia.
Inggris juga akan melarang maskapai penerbangan utama Rusia Aeroflot mendarat di Inggris, menangguhkan lisensi ekspor ganda ke Rusia, dan melarang ekspor beberapa produk teknologi tinggi dan bagian dari industri ekstraktif.
Di dalam negeri, para pejabat mengatakan sanksi itu ditujukan untuk mencegah orang kaya Rusia menggunakan London sebagai “taman bermain mereka”.
Langkah ini juga diharapkan mengurangi kemampuan mereka untuk menyimpan uang tunai dalam jumlah besar di bank-bank Inggris.
“Kami akan membentuk sel kleptokrasi baru di Badan Kejahatan Nasional untuk menargetkan penghindaran sanksi dan aset korup Rusia yang disembunyikan di Inggris,” kata Johnson.
“Dan itu berarti oligarki di London tidak akan punya tempat untuk [mereka] bersembunyi.”
Sumber: Al Jazeera