24.9 C
Indonesia

Penanganan Stunting dan Obesitas Yang Baik, Kunci SDM Unggul 2045

Must read

JAKARTA – Indonesia digadang-gadang akan mencapai usia keemasannya pada tahun 2045 nanti, 100 tahun setelah kemerdekaan. Untuk itu, semua pihak tengah mempersiapkan, atau bahkan mungkin sudah menjalankan, peranannya masing-masing agar visi tersebut benar terwujud.

Salah satu pilar dari pembangunan visi tersebut adalah pembangunan manusia dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Untuk itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Suharti menyinggung mengenai penanganan stunting dan obesitas sebagai salah satu langkah dalam mewujudkan pilar tersebut.

Baca Juga:

Menurutnya, penanganan yang baik untuk kedua permasalahan tersebut dapat menjadi kunci pembangunan manusia Indonesia yang berujung pada terwujudnya sumber daya manusia (SDM) unggul di tahun 2045.

“Kami juga ingin memastikan bahwa bidang pendidikan bisa berkontribusi secara signifikan untuk menangani masalah stunting dan obesitas,” urai Suharti.

Seperti yang diketahui, stunting adalah kondisi pertumbuhan dan perkembangan anak yang terganggu akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang.

Stunting ditandai dengan tinggi badan anak yang di bawah rata-rata yang ditetapkan pemerintah.

Jika terus dibiarkan, stunting akan berpengaruh pada perkembangan otak anak sehingga kemampuan kognitifnya di masa depan akan terganggu.

Hingga kini, prevalensi stunting di Indonesia yang masih cukup tinggi menempatkan kita pada peringkat lima di dunia.

Data survei Status Gizi Balita Indonesia pada 2019 lalu menunjukkan persentase prevalensi sebanyak 26,67%.

Jumlah tersebut masih di luar batas toleransi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menetapkan standar di bawah 20%.

Sementara itu, menurut Survei Riset Kesehatan Dasar Nasional (RISKESDAS) 2018 lalu, satu dari lima anak usia sekolah dasar dan satu dari tujuh remaja di Indonesia mengalami obesitas atau kegemukan.

Selain berpotensi lebih mudah menderita berbagai penyakit, obesitas juga kerap mengundang stigma buruk dari masyarakat.

Akibatnya, anak dengan obesitas menjadi depresi, lebih sering absen sekolah, dan mengalami penurunan prestasi belajar.

Hal-hal tersebut harus segera diatasi, dan dicegah sedini mungkin untuk kebaikan generasi muda dan yang akan datang. Dengan begitu, visi Indonesia Emas 2045 akan lebih mungkin untuk terwujud.

Selain pilar pembangunan manusia dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, ketiga pilar lainnya yang diutamakan dalam mewujudkan visi ini adalah pembangunan ekonomi berkelanjutan, pemerataan pembangunan, serta pemantapan ketahanan nasional dan tata kelola pemerintahan.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru